BERITA

kanoppi 2 gelar diseminasi hasil penelitian dan temu usaha di Kabupaten Sumbawa

Sabtu, 19 Juni 2021   Admin   387  

Dalam rangka mendorong peran serta dan partisipasi kelompok masyarakat pengelola HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang telah memiliki kapasitas berproduksi, dan memasarkan serta pentingnya untuk membangun kesepahaman dalam jaringan usaha ekonomi masyarakat pengelola HHBK di tingkat kawasan (lanskap DAS Sumbawa), maka Tim Penelitian KANOPPI memandang penting untuk saat ini pengurus lembaga usaha ekonomi masyarakat ini dari 2 (dua) desa (Batudulang dan Pelat) serta Forum PKSM Kabupaten Sumbawa bertemu dengan pasar potensial dan mitra usaha yang potensial di tingkat Kabupaten Sumbawa.

Hal ini dimaksudkan agar dapat memacu pengelola kelembagaan yang telah bekerja saat ini mendapatkan peluang akses jaringan kemitraan usaha dan akses permodalan agar selanjutnya dapat segera memiliki kemandirian dalam berusaha di desa masing-masing.

Demikian disampaikan oleh Syafruddin Syafii selaku Koordinator Project Penelitian KANOPPI 2 dari WWF Indonesia, saat diskusi ringan pada Kamis (17/6/2021) di Hotel Tambora Sumbawa.

“Saat ini penelitian Kanoppi yang bekerjasama dengan lembaga lintas lembaga swadaya masyarakat (LSM), perguruan tinggi, Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan/BKPH Batulanteh serta pemerintah desa di Kabupaten Sumbawa melalui kegiatan riset aksinya untuk tujuan mendukung pengelolaan sumber daya alam dan hutan berbasis bentang alam di Kabupaten Sumbawa,” tutur Syafruddin.

Lebih lanjut, Syafruddin mengatakan bahwa Kanoppi telah dan sedang berproses untuk mendorong kemandirian kelembagaan ekonomi masyarakat untuk pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Desa Batudulang; pengembangan sentra madu trigona (rantelan) di Desa Pelat dan penguatan kelembagaan Forum Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) di Kab. Sumbawa.

Beberapa produk olahan HHBK seperti madu hutan, madu trigona dan olahan kerajinan ketak telah dihasilkan oleh kelompok masyarakat di desa-desa ini yang didukung oleh parapihak (BKPH Batulanteh) bekerjasama dengan Tim Penelitian Kanoppi.

“Pembenahan sistem administrasi dan perencanaan serta dukungan kebijakan tingkat desa juga telah dilakukan untuk memastikan proses produksi, pengolahan dan pemasaran dapat berjalan sesuai standar meskipun belum sangat sempurna,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya melaksanakan diseminasi selama 2 (dua) hari dari tanggal 16 Juni 2021 sampai tanggal 17 Juni 2021 bertempat di Hotel Tambora Sumbawa Besar. Kegiatan diseminasi ini dihadiri oleh para pihak di Kabupaten Sumbawa dengan tim peneliti KANOPPI terdiri dari tujuh orang yakni Dr. Ani Adiwinata (CIFOR), Dr. Muktasam (UNRAM), Wayan (LITBANG HHBK), Syafrudin Syafii (WWF), Lutfi Ali (UNRAM), M. Khoirusholihin (WWF), dan Khusnudzoni.

Pada hari pertama, yang dibuka langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa Ir. H. Junaidi, M.Si menghasilkan rumusan yang terdiri dari 6 (enam) aspek, yaitu Aspek Penguatan Kapasitas, Aspek Kebijakan dan Regulasi, Aspek Mekanisme  Pembiayaan Yang Pro-UKM, Aspek Model Pengembangan Program Aset Wilayah,  Aspek Optimalisasi peran dan fungsi kelembagaan dan Aspek Penguatan Local Champions.

Dari aspek penguatan kapasitan meliputi pendampingan yang efektif oleh pemerintah, pelatihan yang lebih tepat sasaran dan inovatif sesuai dengan potensi wilayah dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang harus dilaksanakan mulai dari level kabupaten sampai dengan desa dan kelompok usaha, antara lain busines plan, membangun jaringan pasar, dan produksi.

Regulasi yang sudah diinisiasi oleh KANOPPI dan para pihak di kabupaten perlu dilanjutkan sebagai implementasi dari Aspek Kebijakan dan Regulasi, terutama  di tingkat kabupaten dan desa termasuk  SOP yang mengatur tentang pengembangan kelembagaan, jenis usaha dan tata kelola yang lebih baik.   

Mekanisme pembiayaan melalui lembaga keuangan dan CSR perlu dibuatkan payung  hukum dan SOP  pembiyaan yang Pro-UKM sebagai wujud dari aspek pembiayaan yang Pro-UKM.

Sebagai best practice dari KANOPPI menjadi bagian yang perlu menjadi contoh atau model dalam rangka scaling up program di Kabupaten yaitu beberapa aset perlu dioptimalkan pemanfaatannya agar mampu mengembangkan usaha yang lebih inovatif dan konpetitif.

Demikian pula, kelembagaan desa dan kabupaten yang sudah dibentuk perlu dioptimalkan peran dan fugsinya seperti BUMDES dan Forum CSR di Kabupaten. Dari Aspek Penguatan Local Champions, penguatan kapasitas yang sudah dilakukan oleh KANOPPI kepada personal dan kelompok merupakan potensi SDM yang dapat dimaksimalkan peran dalam membangun lingkar belajar antar dan internal kelompok.

Di tempat yang sama, Kabid Ekonomi Bappeda Sumbawa DR. Dedy Heriwibowo menyatakan apresiasi atas nama lembaga dan pemerintah daerah, karena selain akan terwujud adanya pemahaman bersama tentang hasil pembelajaran kajian riset aksi  KANOPPI dari mulai aspek teknis budidaya, pemasaran, penyuluhan dan kebijakan bagi parapihak (swasta, perguruan tinggi dan pemerintah) di Kabupaten Sumbawa, juga sebagai salah satu dukungan terhadap agenda jangka pendek mendesak awal pemerintahan Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini didukung oleh WWF, CIFOR, UNRAM dan ICRAF, ACIAR, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Provinsi NTB. (ra/mckabsumbawa)

 

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2024 Diskominfotiksan, Langkah Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Pejabat Administrator, Pejabat Fungsional dan Pelaksana di lingkungan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa melakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2024 yang berlangsung di Ruang Rapat Utama, pada Senin (25/3/2024). Perjanjian Kinerja tersebut merupakan langkah penting dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Dinas Kominfotiksan.

    FGD SUMBAWA DALAM ANGKA 2024: SINERGI PENGELOLAAN DATA, BADAN PUSAT STATISTIK DAN DINAS KOMINFOTIKSAN KABUPATEN SUMBAWA

    Publikasi Kabupaten Sumbawa dalam Angka dan sinergi pengelolaan data didukung oleh peran instansi dan organisasi perangkat daerah lingkup Kabupaten Sumbawa sebagai sumber data sekunder.

    IPM Kabupaten Sumbawa 2023 Terus Melaju dan Melampaui Target RPJMD

    Kinerja Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumbawa terus menunjukkan trend positif, dimana pada 2023, meningkat 0,97 point dari tahun 2022 menjadi 71,68. Secara kualitatif, angka IPM Kabupaten Sumbawa berada pada kriteria “Tinggi”.