BERITA

2021, Positif Rabies di Sumbawa Tembus 82 Kasus

Selasa, 04 Januari 2022   Admin   839  
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) mencatat sebanyak 82 kasus positif rabies sepanjang tahun 2021 lalu. Jumlah kasus positif tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sampel otak anjing di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali. Kepala Disnakeswan Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi, S.Pt menyebutkan, total kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sumbawa sepanjang 2021 sebanyak 641 kasus. Rinciannya di bulan Januari 49, Februari 52, Maret 110, April 88, Mei 83, Juni 108, Juli 38, Agustus 26, September 28, Oktober 34, November 22, dan Desember 3 kasus. Dari jumlah kasus gigitan tersebut, hanya 86 sampel yang dapat terkoleksi untuk diperiksa di BBVet Denpasar. Hasil pemeriksaannya, 82 positif, 1 negatif, dan 3 sampel rusak atau tidak dapat diperiksa. “Sebanyak 82 yang dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan lab dari jumlah gigitan HPR. Mungkin juga ada yang positif yang lain, tetapi tidak dinyatakan dengan hasil lab. Mungkin karena tidak bisa kita kirim sampelnya. Kemudian belum diambil sampelnya, anjingnya sudah dikubur dan lain sebagainya,” ujarnya, Senin, 3 Januari 2022. Pihaknya berharap kasus gigitan HPR ini semakin berkurang di tahun 2022 ini. Dalam melakukan penanangan, medic veteriner juga sudah diminta untuk terus melakukan pengawasan. Selain itu juga sudah dilakukan rapat koordinasi yang dihadiri oleh camat dan seluruh KUPT pada 14 Desember lalu. Hal ini untuk membangun komitmen supaya kasus rabies ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa. Nantinya, di masing-masing UPT akan mengkoordinasikan dengan camat dan kepala desa. Sehingga diharapkan nantinya lahir peraturan desa terkait jumlah kepemilikan ternak anjing. “Kami tidak melarang orang memelihara anjing. Tetapi mungkin bisa dibatasi. Ini yang sedang kami galakkan di tahun 2022 ini, bisa dibatasi sehingga mudah dilakukan pengawasan. Terhadap anjing-anjing tersebut nanti akan kita lakukan vaksinasi,” pungkasnya.
  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Dalam Rangka Memperkuat Kerangka Implementasi Smart City Kabupaten Sumbawa, Diskominfotiksandi Menggelar Review Dokumen Master Plan Smart City

    Bertempat di Ruang Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas, Bapak Drs. Hasanuddin memimpin pembahasan dokumen review Master Plan Smart City Kabupaten Sumbawa yang disiapkan oleh Bidang Teknologi Informatika selaku pengampuh yang diikuti oleh seluruh Kepala Bidang lingkup Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, pada Senin (29/4/2024). Lebih lanjut, Kadis menyampaikan, “penyusunan dokumen review Masterplan Smart City Kabupaten Sumbawa, juga menjadi pemenuhan dalam menghadapi evaluasi tahunan Program 100 Smart City tahun 2024 ini, “ujar Kadis.

    Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Kabupaten Sumbawa 2024

    Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa mulai melaksanakan assisment EPSS tahun 2024. Tahapan EPSS ini dilakukan Badan Pusat Statistik selaku Pembina data Statistik sektoral. Kegiatan ini merupakan upaya penguatan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagi-pakaikan antar Instansi Pemerintah, selain itu Penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN) melalui penyelenggaraan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus untuk menghasilkan data statistik berkualitas serta Pencapaian sasaran RB Nasional “Birokrasi yang bersih dan akuntabel” melalui pembangunan data pemerintah untuk digunakan dalam penyusunan kebijakan berbasis data/fakta.

    AKSELERASI PDRB PERKAPITA KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2023 TUMBUH POSITIF MELAMPAUI PROVINSI NTB

    Tinjauan perekonomian dapat dilihat dari dinamika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan Nilai Tambah Bruto (NTB) seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen.