BERITA

Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tingkat Provinsi NTB 2018 Digelar Di Sumbawa

Kamis, 12 Juli 2018   Admin   325  
Sumbawa Besar, Media Center,??Acara puncak Hari Anti Narkotika Internasional 2018 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan pada Kamis pagi (12/7/2018) bertempat di RTH Taman Mangga ??Sumbawa Besar. Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Sumbawa, Danrem 162 Wirabhakti, Kepala BNN Provinsi NTB, Direktur Narkoba Polda NTB, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kab. Sumbawa, Ketua Pengadilan Negeri Sumbawa, Kepala BNN Kab. Sumbawa, Pimpinan OPD Lingkup. Pemkab. Sumbawa. Presiden Republik Indonesia dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah menyatakan bahwa sejumlah kasus narkoba beberapa tahun terakhir tampak mengejutkan bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari penyelundupan dan peredaran gelap narkoba yang masuk ke dalam wilayah Indonesia yang tidak hanya terjadi di wilayah daratan, melainkan terjadi di wilayah perairan Indonesia. Perang besar terhadap narkoba menuntut seluruh komponen masyarakat maupun elemen bangsa untuk bergerak secara aktif melawan kejahatan terorganisir yang bersifat lintas negara. Kejahatan narkotika merupakan kejahatan luar biasa, yang harus diatasi secara serius, apabila tidak ditanggulangi dapat digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Disampaikan pula bahwa masalah yang ditimbulkan oleh narkoba akan terus menggerogoti bangsa dari hulu sampai hilir, dari generasi ke generasi dan menjadi ancaman terbesar bagi bonus demografi bangsa Indonesia pada tahun 2030 nanti. Karena jika masalah narkoba tidak ditanggulangi maka bonus demografi penduduk Indonesia akan menjadi beban bangsa, generasi muda sebagai estafet perjuangan bangsa akan dirusak oleh narkoba. Hal ini menjadi ancaman terhadap eksistensi negara yang berdampak pada ketahanan nasional. Terkait hal tersebut, dalam mengatasi permasalahan narkoba diperlukan strategi khusus, yaitu keseimbangan penanganan antara pendekatan penegakan hukum dan pendekatan kesehatan. Pendekatan penegakan hukum bertujuan untuk memutus mata rantai pemasok narkoba mulai dari produsen sampai pada jaringan pengedarnya. Sedangkan pendekatan kesehatan bertujuan untuk memutus mata rantai pengguna narkoba yang ketergantungan untuk mendapatkan perawatan atau rehabilitasi. Selain pendekatan penegakan hukum dan pendekatan kesehatan, upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat harus dioptimalkan untuk turut serta aktif dalam menanggulangi permasalahan narkoba. Sehingga Warga Negara Indonesia dapat terlindungi dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan terlindunginya rakyat Indonesia, maka akan melahirkan Sumber Daya Manusia yang sehat dan unggul untuk berperan dalam menghadapi globalisasi dan tantangan berbangsa dan bernegara. ??Saya yakin jika rakyat sehat maka negara akan kuat. Dengan kondisi tersebut masyarakat dapat turut aktif untuk menggelorakan dan memberikan semangat kepada para atlet Indonesia dalam perjuangan mengibarkan bendera merah putih di Asian Games dan Asian Para Games yang diselenggarakan pada tahun ini,?? lanjut Presiden. Terkait rencana aksi nasional tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika oleh Kepala BNN, Presiden akan segera mengesahkan rencana aksi tersebut agar dapat segera diterapkan, sehingga kementerian/lembaga bergerak bersama BNN melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba di seluruh wilayah tanah air tanpa terkecuali. Selain itu BNN telah menginisiasi program Alternative Development 2016-2025 di 3 (tiga) Kabupaten Aceh Besar, Bireun dan Gayo Lues di Provinsi Aceh, yang merupakan langkah maju pembangunan berkelanjutan. Diharapkan program ini didukung oleh semua pihak sebagai bentuk komitmen dalam membangun Indonesia dari pinggiran dan wilayah yang paling rentan peredaran narkoba. Sesuai tema HANI Tahun 2018 dari United Nations Office Drugs and Crimes (UNODC) yaitu ???Listen first, listening to children and youth is the first step to help them grow healthy and save??. Hal tersebut selaras dan sejalan dengan tema HANI yaitu untuk menyatukan dan menggerakkan seluruh kekuatan bangsa dalam perang melawan narkoba untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat tanpa narkoba. Sebelumnya Kepala BNN Provinsi NTB Brigjen Polisi Drs. Imam Margono dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan HANI 2018 yang mengusung tema ???menyatukan dan menggerakkan seluruh kekuatan bangsa dalam perang melawan narkoba, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat tanpa narkoba?? merupakan salah satu bagian dari komitmen BNN dalam upaya mensosialisasikan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta mensosialisasikan program-program BNN, baik yang sudah maupun yang akan dilakukan. Penyalahgunaan peredaran gelap narkoba merupakan kegiatan yang luar biasa (extra ordinary crime) yang mengancam dunia dan khususnya Indonesia, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terbuka, seperti juga wilayah NTB merupakan suatu peluang yang sangat besar untuk dijadikan sebagai pangsa pasar peredaran gelap narkoba. Kegiatan narkoba tidak hanya dilakukan oleh perseorangan, namun melibatkan banyak orang, yang secara bersama-sama dengan jaringannya tersebar secara nasional maupun internasional. Disampaikan pula bahwa berdasarkan hasil survey nasional peredaran gelap narkoba yang dilaksanakan oleh BNN bekerja sama dengan Puslitkes Universitas Indonesia (UI) pada 2017 angka prevalensi atau keterpaparan penduduk Indonesia mencapai 1,77% atau diperkirakan berada pada rentang 3.376.115 orang dari total populasi (usia 10-59 tahun). Selain itu, terdapat 12 ribu orang meninggal sia-sia setiap tahun. Angka ini menunjukkan kecenderungan peredaran gelap narkoba dalam masyarakat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan korban yang meluas hampir di semua lini, mulai dari kalangan anak-anak, generasi muda, oknum Aparatur Sipil Negara, Polri, TNI, Kepala Daerah. Begitu pula dengan munculnya jenis narkoba baru, yang turut menambah tantangan dan hambatan dalam upaya menanggulangi permasalahan narkoba. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Organisasi Narkotika Internasional bahwa pada Tahun 2017, terdeteksi 739 narkotika jenis baru yang beredar di dunia yang dilaporkan oleh 106 negara, dan 71 jenis diantaranya sudah beredar di Indonesia, dan sebanyak 65 jenis sudah diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7, sedangkan yang 6 jenis belum diatur dan masih bebas. Menghadapi hal tersebut, BNN bersama seluruh komponen bangsa secara serius telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan perang melawan narkoba. Sepanjang tahun 2017, BNN telah melaksanakan tugas dibidangnya. Demand produksi atau pengurangan permintaan sebagai upaya membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba antara lain dengan penyusunan modul-modul pendidikan anti narkoba di lima sasaran yaitu pelajar, mahasiswa, pekerja, keluarga dan masyarakat. BNN juga telah mensosialisasikan bahaya narkoba secara massive dan mendistribusikan sarana dan prasarana mobil sosialisasi narkoba yang dilengkapi dengan media center di semua provinsi yang ada di Indonesia. Kegiatan tersebut telah didukung dengan telah direhabilitasinya 18.311 penyalahguna narkoba, baik di balai rehabilitasi maupun lembaga permasyarakatan, dan telah memberikan layanan paska rehabilitasi untuk 7.829 mantan pecandu. Dalam acara tersebut, Kepala BNN Provinsi NTB menyerahkan piagam penghargaan atas upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Sumbawa kepada Wakil Bupati Sumbawa dan perwakilan PT. PAMA Sumbawa. Acara dilanjutkan dengan kunjungan Wakil Bupati Sumbawa dan para tamu undangan ke stand pameran dan bazar dan acara hiburan dan penarikan doorprize dengan hadiah-hadiah yang menarik. (ra/mckabsumbawa)   Sumber : Siaran Pers Humas Setdakab Sumbawa.    
  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan Digital, Pengelola PPID Kabupaten Sumbawa Ikuti Training of Trainer Literasi Keuangan Digital, OJK NTB

    Perkembangan teknologi semakin mendorong peningkatan inovasi di sektor keuangan di Indonesia, di mana hal ini membutuhkan respons kebijakan yang tepat dan didukung oleh literasi masyarakat yang baik. Masyarakat harus dapat memahami karakteristik produk keuangan digital, yang mencakup manfaat, risiko, biaya, hak dan kewajiban konsumen, serta memastikan legalitas pihak penyedia layanan keuangan adalah hal penting sebelum menggunakan layanan keuangan digital. Otoritas Jasa Keuangan terus meningkatkan literasi digital masyarakat dalam upaya lebih memahami dan mengadopsi teknologi baru dengan cepat sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat dengan tetap dapat memitigasi risiko dari penyelenggaraan keuangan digital.

    Diskominfotiksandi Kabupaten Sumbawa Fasilitasi Komisi Informasi NTB, Laksanakan Sosialiasi dan Bimbingan Teknis bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama dan PPID Desa

    Komisi Informasi NTB melaksanakan kegiatan Sosialiasi dan Bimbingan Teknis bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama dan PPID Desa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, pada Rabu (15/05/2024).

    Sinergi BPSDMP KOMINFO Surabaya dan Diskominfotiksandi Kabupaten Sumbawa Gelar Focus Group Discussion (FGD) “Pengembangan SDM Digital”

    Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP KOMINFO) Surabaya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan perangkat daerah Kabupaten Sumbawa, pada Selasa (14/05/2024). Focus Group Discussion (FGD) tersebut mengangkat tema “Pengembangan SDM Digital” yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat dan kepala perangkat daerah Kabupaten Sumbawa meliputi Kepala Dinas Kominfotiksandi, Kepala BKPSDM, Kepala Bappeda. Agenda FGD tersebut berlangsung di Ruang Rapat Hasan Usman Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa.