Sumbawa Besar,
Media Center. Setelah mengunjungi korban gempa di Lombok Timur dan meresmikan Bendungan Tanju di Dompu, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo melanjutkan agendanya di Kabupaten Sumbawa. Sempat mencicipi hidangan makan siang di Rumah Makan Bengawan, acara dilanjukan dengan penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, pada Senin siang (30/7/2018) di GOR Mampis Rungan Sumbawa Besar.
[caption id="attachment_4727" align="alignleft" width="300"]
Presiden Jokowi menyerahkan Sertifikat Tanah kepada perwakilan masyarakat[/caption]
Dalam acara penyerahan sertifikat tanah rakyat tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan sebanyak 14 ribu sertifikat hak atas tanah kepada 1.037 orang, dan diberikan secara simbolis kepada 12 orang perwakilan dari masing-masing Kabupaten di Pulau Sumbawa, yaitu Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, dan Kabupaten?? Dompu.
"Setahun biasanya mengeluarkan 500.000 sertifikat seluruh Indonesia. Tapi sejak tahun 2017, 5 juta sertifikat mau di keluarkan, pada tahun 2018, 7 juta??sertifikat harus keluar, dan pada tahun 2019, 9 juta sertifikat harus keluar mulai dari Sabang sampai Merauke," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, sertifikat itu berguna sebagai bukti hukum hak kepemilikan atas tanah untuk menghindari sengketa. Selain itu, masyarakat juga diminta agar memanfaatkan sertifikat sebagai jaminan pinjaman modal sesuai dengan kemampuan keuangan.
???Kalau pinjam uang di Bank itu dihitung, dikalkulasi, jangan sampai uang pinjaman tidak bisa terbayar. Saya harapkan agar uang hasil pinjaman dapat digunakan untuk modal usaha, untuk modal kerja, dan investasi, jangan digunakan untuk beli barang-barang mewah seperti mobil dan barang konsumtif lainnya," ujar Jokowi. Presiden juga mengingatkan agar sertifikat tanah dijaga dengan baik agar tidak rusak.
Pada kesempatan ini juga dihadapan masyarakat penerima sertifikat tanah, Presiden kembali mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Dengan jumlah 263 juta penduduk yang berlatar belakang berbeda. Dengan perbedaan suku dan bahasa, inilah anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Jangan sampai perbedaan ini membuat masyarakat menjadi retak. Apalagi retaknya masyarakat akibat pemilu.
Aset terbesar bangsa adalah
persaudaraan, kerukunan dan
persatuan. Karena itu, masyarakat diajak untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan menjaga kerukunan. "Indonesia sangat besar, dengan 17 ribu pulau. Karena itu, diharapkan agar kerukunan selalu dijaga. Karena itu, masyarakat jangan terpecah akibat pemilihan Bupati, Gubernur atau presiden," pungkasnya.
Pada acara penyerahan sertifikat tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofjan Jalil, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi, Gubernur NTB terpilih Dr. H. Zulkieflimansyah, Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril, B.Sc, beberapa pejabat lainnya dan tokoh masyarakat. (ra/mckabsumbawa)
Sumber : Siaran Pers Humas Setdakab. Sumbawa, Petikan Tulisan Wartawan Radar Sumbawa Randy Pratama