Gugus tugas Provinsi NTB telah mengumumkan adanya tambahan 26 kasus baru Covid-19 pada Selasa, 3 November 2020. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya dari Kabupaten Sumbawa, dan terdapat anak usia pelajar. Menindaklanjuti hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa tengah melakukan penelusuran terhadap anak usia pelajar tersebut.
“Jadi terkait adanya terinfeksi Covid-19 pada usia pelajar, kami sekarang sedang menelusuri dan memanggil pengawas TK/PAUD, penilik, agar bisa sesegera mungkin menelusuri di mana alamatnya. Karena dirilis hanya inisial, jadi kita tidak tahu persis yang jelas alamat tempat tinggalnya yang ada. Kami berkoordinasi dengan tim Covid-19 di Dikes terkait data khusus yang usia pelajar, supaya kami cepat menelusuri,” kata Sekretaris Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, Ir. Surya Darmasya kepada wartawan, Rabu, 4 November 2020.
Menurutnya, dengan adanya usia pelajar yang terinfeksi Covid-19, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka yang dilakukan. Pihaknya ingin memastikan usia pelajar itu duduk di bangku sekolah atau tidak.
“Apakah ini akan berlanjut dengan normal atau kami akan penundaan dulu karena ini terinfeksinya terlalu kita tidak sangka-sangka. Tapi ini belum jelas juga apakah itu pelajar SD anak sekolah. Tapi kalau kita lihat usia ada yang 8 tahun, 10 tahun. Ini yang 8 tahun saya konfirmasi dengan Dikes tidak ada data. Kalau yang 10 tahun itu pelajar, yang 6 tahun pelajar, yang 13 tahun juga belum ada data. Begitu juga yang lain-lain belum ada data. Yang 17 tahun, 9 tahun, 15 tahun apakah dia sekolah atau tidak, ini belum jelas,” terangnya.
Dari diskusi yang dilakukan dengan seksi kurikulum, diakuinya, harus dilakukan evaluasi. Pertimbangannya akan mengurangi waktu pembelajaran tatap muka atau tetap dengan waktu yang sudah dilaksanakan. Namun yang jelas, pihaknya belum bisa menetapkan melanjutkan pembelajaran secara tatap muka seperti dalam kondisi normal.
“Yang sudah berjalan kami evaluasi, karena dari 20 menit sekarang ke 30 menit dan mungkin akan kita kembalikan ke semula mungkin 20 menit. Karena sebetulnya tatap muka ini, begitu si anak datang dicek suhu tubuh langsung masuk itu protokolnya. Jadi tidak boleh ada yang bermain-main. Begitu juga istirahat, istirahat dalam kelas. Dan ketika pulang, anak-anak langsung pulang, tidak boleh ada yang berkerumun atau belanja di kantin, itu belum diizinkan. Jadi betul-betul tatap muka ini kita terapkan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya.
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.