Salah satu strategi pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 adalah melalui pelaksanaan vaksinasi. Vaksinasi bukan hanya dilaksanakan di Indonesia, akan tetapi seluruh negara yang terdampak COVID-19 juga melaksanakan kegiatan vaksinasi COVID-19.
Targetnya adalah minimal 70% sasaran harus divaksi COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan kelompok.
Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Bupati Sumbawa, H. Mahmud Abdullah pada saat mencanangkan Pemberian Perdana Vaksin COVID-19 Sinovac di Kabupaten Sumbawa, Selasa pagi (2/2/2021) bertempat di Lobby Kantor Bupati Sumbawa.
Di tengah-tengah upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sumbawa, masih saja ada informasi-informasi miring tentang Vaksin COVID-19 yang berpotensi menggagalkan program Vaksinasi COVID-19 ini. Padahal diketahui bersama bahwa MUI sudah mengeluarkan fatwa suci dan halal untuk Vaksin Sinovac, BPOM-pun juga sudah mengeluarkan ijin penggunaan Vaksin Sinovac untuk pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 ini.
“Untuk menangkal informasi miring tersebut, Saya minta kepada semua komponen pemerintahan yang terlibat dalam penanggulangan COVID-19 untuk bersama-sama menangkal informasi miring tersebut dengan melakukan Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 ini secara massif melalui berbagai saluran komunikasi,”ujarnya.
Pembuktian dan percontohan vaksinasi telah dilakukan oleh pemerintah, bahkan Presiden Jokowi menjadikan dirinya sebagai orang pertama yang mendapatkan Vaksinasi COVID-19 di republik ini, yang diikuti oleh pejabat pemerintah dan publik figur lainnya.
Langkah tersebut diharapkan dapat juga dilakukan di daerah dengan menempatkan pejabat pemerintah dan publik figur lainnya untuk menjadi pelopor dalam pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.
“Alhamdulillah hari ini, kita dapat melaksanakan vaksinasi perdana di Kabupaten Sumbawa, yang insya allah akan diikuti oleh sekitar 15 orang dari unsur Forkopimda, Tokoh Agama dan juga Tokoh Masyarakat,” lanjutnya.
Untuk itu, Wabup Mahmud Abdullah menyampaikan, permohonan maaf, karena persyaratan usia Wabup saat ini sudah memasuki 64 tahun, namun ada syaratorang yang berusia di atas 59 tahun tidak dianjurkan untuk divaksinasi dengan Vaksin Sinovac ini, maka ia harus tunduk pada syarat tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan ini adalah untuk memberikan ketauladanan kepada masyarakat dengan menjadikan diri kita sebagai orang dalam kelompok pertama di Kabupaten Sumbawa ini yang mendapatkan Vaksinasi COVID-19. Dengan kontribusi yang sederhana ini, dapat dilihat oleh masyarakat bahwa kita turut aktif dalam menanggulangi COVID-19 di Kabupaten Sumbawa.
“Kita ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Vaksinasi Covid-19 ini aman, sehingga tidak ada keragu-raguan lagi di tengah-tengah masyarakat dalam menerima Vaksin Sinovac ini pada beberapa bulan mendatang,”paparnya.
“Selain itu, tak bosan-bosannya Saya mengingatkan kepada kita semua, bahwa selain Vaksinasi Covid-19, kita juga jangan melupakan penerapan Protokol COVID-19 dalam aktivitas kita sehari-hari,”imbuhnya.
“Bila boleh dikatakan “jihad”, maka sekaranglah saatnya kita kaum muslimin untuk berjihad memerangi COVID-19 melalui Vaksinasi dan tentunya selalu menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 dalam aktivitas kita sehari-hari,” lanjutnya.
“Kita wajib menyukseskan Vaksinasi COVID-19 ini demi kesehatan dan keselamatan kita bersama”, pungkas Wabup yang juga sebagai Ketua Tanfiziyah PCNU Kabupaten Sumbawa.
Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sumbawa tahun 2021 akan menyasar sekitar 267.300 orang dalam rentang usia 18-59 tahun. Dalam bulan Februari 2021 akan memvaksinasi terlebih dahulu para tenaga kesehatan di semua fasilitas kesehatan.
Jumlahnya sekitar 3.160 orang yang bekerja di lini terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Dengan Vaksinasi COVID-19 ini, dihajatkan akan memberikan perlindungan kepada mereka dari infeksi Virus COVID-19.
Selanjutnya pada bulan Maret-April 2021, akan memvaksinasi anggota TNI/POLRI, kemudian Satpol PP, Satuan Pemadam Kebakaran, dan Aparatur yang bekerja langsung dalam layanan publik lainnya.
Selanjutnya pada bulan Mei, akan menyasar populasi masyarakat umum. Vaksinasi akan diberikan sebanyak 2 kali dengan durasi pemberian vaksin kedua adalah 14 hari dari pemberian vaksin pertama.
Pada kegiatan pencanangan Vaksinasi Covid-19 Sinovac diikuti oleh sekitar 22 pendaftar, dan hanya 18 orang yang dapat divaksin setelah melewati fase skrinning. yaitu Abdul Rafiq (Ketua DPRD), AKBP Widy Saputra (Kapolres Sumbawa), Iwan Setiawan,(Kajari Sumbawa),H. Iskandar D (Asisten Administrasi Umum), L. Suharmaji K (Asisten Perekonomian dan Pembangunan),
Kemudian H. Zulkifli (Asisten Pemkesra), I Ketut Sumadiarta, (PHDI Sumbawa), Pastor Klemens Bere (PGI Sumbawa), Sujatmiko (Pendeta), Syahruddin (KNPI Sumbawa), H. Faisal Salim (Ketua PDM Sumbawa), Irwanto Wahyu K (Kepala PLN Sumbawa), dr. Mega Harta (Ketua IDI), Hj. Nur Atika (IBI Sumbawa), Abdul Munir (PPNI Sumbawa),Didi Darsani, (Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa),Irine Silviani (TP PKK Sumbawa), dan Rachman Ansori (Kadis Kominfotik Sumbawa/Jubir Satgas Covid-19).
Sebanyak empat peserta dilakukan penundaan dengan hasil skrinning kesehatan yang tidak memungkinkan, antara lain Hasan Basri (Sekda Sumbawa), Letkol Kav. Rudi Kurniawan (Dandim 1607/Sumbawa), Tony Wijaya H (Ketua PN Sumbawa Besar), dan dr. Dede Hasan Basri (Direktur RSUD Sumbawa).
Dari laporan yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, pada hari ini dari 692 sasaran, 520 orang dapat divaksin, 116 orang ditunda pelaksanaannya, dan 56 tidak diberikan vaksin sesuai dengan Juknis Vaksinasi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.