Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu dari empat kabupaten/kota yang belum mampu keluar dari status zona merah Covid-19. Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa kini mencapai 1.068 orang, nomor dua di NTB setelah Kota Mataram yang mencapai 1.869 orang.
Sekda Sumbawa, Drs. Hasan Basri, M.M., mengatakan untuk mempercepat deteksi Covid-19, Pemda sudah memesan dua alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM), GeNose.
‘’Dalam rangka deteksi Covid-19, kami memesan alat Genose dari UGM. Kami sedang memesan dua alat ini. Sehingga bisa nanti kita lebih awal mendeteksi, yang terkonfirmasi positif,’’ kata Hasan Basri dalam rakor penanganan Covid-19 tingkat NTB, Kamis, 4 Februari 2021.
Dengan adanya dua alat tersebut, Hasan Basri mengatakan masyarakat yang terjangkit Covid-19 akan lebih diketahui. Sehingga, penanganan juga akan lebih cepat dilakukan dan penelusuran kontak erat dapat dioptimalkan.
GeNose mengidentifikasi virus Corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC). VOC terbentuk lantaran adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas. Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus.
Sensor-sensor dalam tabung itu lalu bekerja mendeteksi VOC. Kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta. Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen.
Biaya tes deteksi Covid-19 menggunakan GeNose C19 cukup murah, yakni sekitar Rp 15-25 ribu. Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.
Hasan menjelaskan penanganan Covid di Kabupaten Sumbawa dibagi dua periode. Pertama, periode Maret – Juli tahun 2020. Di mana, ia mengaku Sumbawa dapat menangani Covid-19 dengan baik.
“Di akhir Juli, semua yang terkonfirmasi positif ditangani dengan baik dan sembuh semuanya,” paparnya.
Namun, sejak Agustus 2020 hingga Februari 2021 ini, seiring adanya new normal dan kegiatan masyarakat mulai dibuka. Pembukaan kegiatan masyarakat tak dibarengi dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, karena masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan.
Menyikapi hal ini, kata Hasan Basri, Pemkab Sumbawa melakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Mulai dari membatasi ASN yang masuk kantor, razia masker dan operasi jam malam, termasuk melakukan rapid test antigen di tempat-tempat umum.
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.