BERITA

Didominasi Wilayah Kota, DBD di Sumbawa Capai Puluhan Kasus

Selasa, 09 Februari 2021   Admin   1212  

Masyarakat di Kabupaten Sumbawa mulai terjangkit kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Hingga Januari 2021, terdapat 35 kasus yang terdata di Dinas Kesehatan (Dikes) setempat. Kasus tersebut paling banyak terjadi di wilayah kota.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid P3PL, Agung Riyadi membenarkan adanya kasus DBD tersebut. Dari 35 kasus, paling banyak terjadi di Kecamatan Sumbawa dengan 16 kasus. Disusul Kecamatan Moyo Hilir 6 kasus, Labuhan Badas 5 kasus, Plampang 3 kasus, Lape 1 kasus, Lopok 1 kasus, Moyo Hulu 1 kasus, Lunyuk 1 kasus, dan Alas Barat 1 kasus. “Bulan Januari tahun 2021 terdapat 35 kasus. Sedangkan pada Januari 2020 lalu ada 32 kasus,” ujarnya. 

Diungkapkannya, total kasus DBD di tahun 2020 lalu mencapai 400 kasus. Paling banyak terjadi di Kecamatan Empang yang ditetapkan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB)  dengan 109 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Sumbawa sebanyak 99 kasus. Jumlah kasus ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019 yang berada di angka 335 kasus. Pihaknya berharap jumlah kasus tahun 2021 ini bisa menurun dibandingkan tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan tidak meningkat (kasus red),” terangnya.

Dilihat dari kasus tahun lalu, jelas Agung, puncak DBD terjadi di bulan Februari sampai Maret. Bahkan di bulan Februari saja, jumlahnya mencapai 145 kasus. Adapun di awal Februari 2021 ini, baru 1 kasus terjadi.  Sehingga dimungkinkan jumlah kasus tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. “Tahun lalu puncaknya di Bulan Februari-Maret. Kalau sebelumnya bulan Februari sudah mulai  berkurang hujan. Sekarang bulan Februari masih ada hujan. Kayaknya nanti akan berpindah ke Bulan Maret (puncak red). Tetapi mudah-mudahan tidak sampai mencapai puncak. Cukuplah di kasus yang bisa kita tekan,” harapnya.

Guna mengendalikan kasus DBD ini, lanjutnya, pihaknya mengimbau masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih. Sehingga menutup ruang bagi berkembangnya nyamuk penyebab DBD. “DBD hanya bisa kita kendalikan dengan prilaku kita. Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (menguras, menutup dan mengubur). Kalau sudah ada jentik di lingkungan kita itu artinya bahwa ada tempat perindukannya. Di mana tempat perindukannya itulah yang harus dibersihkan. Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin kejadian DBD bisa kita kurangi,” pungkasnya.

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • PERKUAT PENYELENGGARAAN STATISTIK, DISKOMINFOTIKSANDI INISIASI RAPAT PEMBINAAN STASTISTIK SEKTORAL

    Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa

    Diskominfotiksandi Kontributif dalam mendukung Penyebaran Informasi Publik untukTingkatkan Literasi JKN di Kabupaten Sumbawa

    Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)

    Percepat Implementasi TTE, Diskominfotiksandi Layani Penerbitan Akun TTE Kepala Sekolah

    Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.