Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa mencatat sebanyak 49 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) tahun 2021 ini. Kasus tersebut tersebar di 14 kecamatan dari 24 kecamatan.
Kepala Disnakeswan Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi, A. Pt membenarkan kasus gigitan tersebut. Menindaklanjuti maraknya gigitan, pihaknya telah melakukan rapat evaluasi dengan KUPT dan medic veteriner terkait penanganan ke depan. “Kemarin kami melakukan rapat evaluasi kasus atau kejadian rabies dengan KUPT dan medic veteriner. Menindaklanjuti maraknya gigitan,” ujarnya, Rabu, 10 Februari 2021.
Dari pertemuan tersebut, jelasnya, pihaknya meminta KUPT dan medic veteriner berkoordinasi dengan camat dan kades agar sosiaisasi bahaya rabies di tengah masyarakat lebih massive. Selain itu juga diminta aktif melaporkan kasus gigitan. Terkait vaksinasi, pihaknya terlebih dahulu akan menghabiskan stok yang masih tersedia yakni sekitar 3.500 dosis. Sedangkan untuk eliminasi anjing liar, Pemda juga sudah mengalokasikan anggaran untuk 500 ekor. “Yang liar dan tidak ada pemilik eliminasi. Yang dipelihara upayakan supaya bisa divaksin,” terangnya.
Diungkapkannya, dalam tahun 2021 ini, terdapat 49 laporan kasus gigitan di belasan kecamatan. Bahkan pada satu kasus gigitan yang terjadi di Kecamatan Unter Iwes dan Alas, anjing gila yang diambil sampelnya diketahui positif rabies. “Ini yang kita khawatirkan, karena semakin meluas,” ungkapnya.
Selain di dua kecamatan ini, diakuinya, akhir 2020 lalu juga muncul kasus gigitan di Kecamatan Utan, Lopok, Lape, Sumbawa dan Moyo Hilir. Setelah dilakukan pemeriksaan sampel anjing gila yang menggigit, dinyatakan positif rabies. “Yang muncul akhir 2020, Utan, Lopok, Lape, Sumbawa, dan Moyo Hilir,” tukasnya.
Sehingga jika dilihat dari kasus gigitan sejak tahun 2019 sampai 2021 ini, sudah terdapat 14 kecamatan yang hasil pemeriksaan sampel anjing penggigit dinyatakan positif. “Jadi yang ada gigitan dari 2019 sampai 2021 dan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif ada 14 kecamatan,” tukasnya.
Terhadap hal ini, pihaknya juga sudah melakukan upaya eliminasi dan vaksinasi. Ke depannya pihaknya juga membutukan peran dari kepala desa agar upaya pencegahan dapat berjalan efektif. Sehingga pihaknya dalam waktu dekat berencana berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD). “Saya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas PMD supaya pelaksanaan vaksinasi dan eliminasi ini bisa ada dukungan dari pemdes. Karena begitu menghawatirkan rabies sudah terjadi di 14 kecamatan dari 24 kecamatan,” pungkasnya.
Sumbawa, 14/11//2024 Diskominfotiksandi – Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Drs. Hasanuddin bersama Kepala Bidang Persandian Kabupaten Sumbawa, Vivi Yulansari, S. Kom. melaksanakan Operasi Keamanan Siber dalam rangka Information Technology Security Assesment (ITSA) yang dilaksanakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bertempat di kantor Sekretariat Daerah, Kabupaten Sumbawa, pada hari Kamis (14/11).
Sumbawa Besar – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP., secara resmi membuka SBC Open Tournament II Tahun 2024, yang berlangsung di Pragas, Sumbawa, pada Selasa (12/11/2024). Turnamen ini diikuti oleh atlet-atlet muda berbakat dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat, termasuk Sumbawa, Bima, dan Lombok.
Sumbawa, 05/11/2024 – DISKOMINFOTIKSANDI Sumbawa mengadakan acara Sharing Session dan Presentasi Progres Mahasiswa Magang pada Selasa, 05 November 2024, di Aula Diskominfotiksandi. Acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia pemrograman serta membahas perkembangan proyek yang tengah dikerjakan oleh mahasiswa magang.