Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sumbawa terus terjadi. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat, hingga 7 Maret 2021 tercatat sebanyak 134 kasus.

Puluhan kasus ini tersebar di 20 kecamatan dari 24 kecamatan yang ada. Paling banyak terjadi di Kecamatan Lunyuk dengan 23 kasus. Disusul Kecamatan Sumbawa 17 kasus, Labuhan Badas 13 kasus, Moyo Hilir 9 kasus, Moyo Hulu 9 kasus, Moyo Utara 8 kasus, Tarano 8 kasus, Unter Iwes 7 kasus, Ropang 7 kasus, Buer 6 kasus, Alas 5 kasus, Utan 5 kasus, Lenangguar 4 kasus, Lantung 4 kasus, Lape 3 kasus, dan Labangka 2 kasus. Kemudian Kecamatan Empang, Plampang, Lopok dan Rhee masing-masing 1 kasus. Sedangkan 4 kecamatan yang belum terjadi kasus gigitan yakni Kecamatan Maronge, Orong Telu, Batu Lanteh dan Alas Barat. 

“Sudah 134 kasus gigitan sampai 7 Maret 2021,” kata Kepala Disnakeswan Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi, S.Pt, Senin, 8 Maret 2021.

Terhadap kondisi ini, ungkapnya, pihaknya tetap memberikan edukasi terkait bahaya rabies. Selain itu juga melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan dan eliminasi terhadap anjing liar. Hal ini guna mengantisipasi semakin meluasnya kasus gigitan. “Untuk mengantisipasi meluasnya gigitan, kami terus melakukan vaksinasi dan eliminasi dengan melibatkan stake holder lainnya di lapangan,” terangnya.

Bahkan untuk mengoptimalkan penanganan, rencananya akan diterbitkan instruksi bupati. Melalui instruksi tersebut, nantinya diharapkan semua pihak dapat bekerja sama mengantisipasi kasus rabies di Sumbawa. “Minggu besok ini kita kuatkan dengan instruksi bupati. Sedang dalam proses,” pungkasnya.