Selepas bersilaturahmi dengan Walikota Bogor Rabu, 22 september 2021, Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd langsung beraudiensi dengan pimpinan beberapa BUMN yang menangani pangan nasional. “ Dalam audiensi tersebut, saya memaparkan semua kelebihan yang dimiliki oleh daerah kita termasuk masterplan pembangunan area industri pangan di Jakarta. Alhamdulillah para petinggi BUMN kluster pangan tersebut terlihat antusias untuk berinvestasi di daerah kita Sumbawa. Ujarnya”

Ada 7 (tujuh) BUMN yang memberikan tanggapan yang sangat baik atas pemaparan saya. PT.Pertani (Persero), PT. Sang Hyang Seri (Persero), PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT. Bandha Graha Reksa (Persero), PT. Berdikari (Persero), PT. Garam (Persero), PT. Perikanan Indonesia (Persero), PT. Perikanan Nusantara (Persero). Adapun hasil pertemuan sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Sumbawa menawarkan peluang investasi dan kerjasama terkait potensi yang dimiliki Kabupaten Sumbawa seperti ikan kerapu, rumpt laut, mutiara, garam, udang dan potensi wisata terutama di Kawasan Teluk Saleh yang masuk dalam Kawasan Samota. Secara eksplisit ditawarkan investasi di Kawasan Cepat Tumbuh Tanjung Santong yang direncanakan sebagai kawasan industri.

Secara ringkas tanggapan masing-masing Dirut BUMN dalam klaster pangan sebagai berikut :

PT. Garam sedang berupaya mengembangkan ladang garam di Indonesia Timur. Saat ini telah dimulai di NTT namun menemui kendala terkait lahan. Investasi di Kabupaten Sumbawa dapat dilakukan jika memenuhi kualifikasi perusahaan seperti ketersediaan lahan produksi yang memenuhi kualitas garam industri seperti suhu, kelembaban, topografi, arah dan kecepatan angin.

PT. Pertani berencana memindahkan sebagian dryer ke luar jawa termasuk ke Kabupaten Sumbawa. Saat ini telah bekerjasama dengan PT Seger sebagai trading. Kesulitan utama terkait pengeringan jagung. Setiap tahun tidak kurang 1.500 ton mendistribusikan benih jagung bekerjasama dengan privat dengan benih berkualitas seperti pioner dan bisi-2. Kedepan perlu support Pemda untuk meningkatkan peran perusahaan dalam hilirisasi produk pertanian yang ada.

PT. Sang Hyang Seri sedang mengembangkan produk turunan limbah padi berupa pelet sekam padi yang diekspor ke luar negeri seperti Jepang dan untuk memenuhi kebutuhan domestik (PLN).

PT. Berdikari, fokus di perunggasan dan ruminansia. Melakukan trading sapi bakalan dan sapi potong segala jenis. Perusahaan sekarang ditunjuk sebagai offtacker dalam program 1000 desa sapi dalam rangka mendorong inklusivitas petani peternak dan nelayan sebagai stand buyer.

PT. PPI melayani ekspor komoditas dari daerah sebagai pelaksana imbal dagang, yaitu barter barang dengan pihak luar negeri dengan komoditas utama saat ini sawit dan batu bara.  Perusahaan juga sebagai trading untuk pupuk, alat kesehatan dan farmasi.

PT. BGR mendapat penugasan untuk mengelola pendistribusian pupuk subsidi. Ada gudang di Badas dan Kota Sumbawa untuk pupuk subsidi, dan melayani dor to dor kontainer untuk pengiriman barang. Masukan dari Dirut PT. BGR jika membangunan pelabuhan, dermaganya labuhnya sebaiknya memiliki kedalam minimal 12 meter agar kapal besar bisa masuk sehingga biaya logistik lebih murah.

PT. Nusindo, saat ini sudah memiliki cabang di lombok. Perusahaan ingin menjadi supplyer jagung kering untuk didistribusikan ke pabrik di jawa. Demikian pula, dapat memproduksi dan mendistribusikan beras Rania untuk dipasarkan di indonesia timur.

PT. Perinus, yang sangat percaya dengan potensi Aquatic Product (AP) di Kawasan Samota. AP bersifat mudah rusak namun harus tetap segar untuk diterima pasar,  sehingga membutuhkan sistem logistik yang baik. Juga perlu kontinyuitas produksi dan dukungan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan processing seperti coold chain. Perinus memiliki tugas untuk menyerap hasil tangkapan nelayan dengan orientasi export yang saat ini baru memenuhi 2% dari kebutuhan dunia.

Mulai dari BUMN yang membidangi usaha di bidang ternak ruminansia, jagung kering, beras premium, hasil perikanan tangkap sampai dengan BUMN yang menangani garam nasional menyambut baik undangan untuk berinvestasi di negeri kita.

“Mereka menyatakan siap berinvestasi di Kabupaten Sumbawa dengan catatan Pemerintah Kabupaten bisa memenuhi infrastruktur pendukung serta persyaratan lainnya. Yang menggembirakan, Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia bpk. Arief Prasetyo Adi, selaku Holding BUMN kluster pangan akan mengirimkan delegasi perwakilan untuk melihat langsung dan meninjau program mana yang dapat langsung dieksekusi saat ini. Oleh karena itu saya akan selalu berusaha meyakinkan para investor untuk berinvestasi di daerah kita”. Ujar Dewi sapaan akrabnya.

“Wakil Bupati Sumbawa berharap dukungannya agar penjajakan kerjasama bersama para investor ini dapat berjalan lancar sehingga segala potensi yang kita miliki dapat kita manfaatkan seluas-luasnya demi kemakmuran rakyat”. Ujarnya.