Sumbawa Besar,
Kominfotik. Ribuan warga antusias berduyun ??? duyun melintasi pematang sawah menuju Bukit Ponan Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir, Minggu pagi (11/2/2018) guna menghadiri Pasaji Ponan. Acara tradisi agraris tahunan masyarakat ini sudah sejak lama dilaksanakan masyarakat ketiga dusun, dan diharapkan tetap dipertahankan dan dilestarikan.
[caption id="attachment_3308" align="alignleft" width="300"]
Antusiasme pengunjung / masyarakat menghadiri tradisi Pasaji Ponan di Bukit Ponan, Poto, Kecamatan Moyo Hilir[/caption]
Pasaji Ponan, demikian tradisi masyarakat tiga dusun yakni Dusun Poto, Lengas dan Malili dari tahun ke tahun semakin menarik perhatian pengunjung. ??Ditambah dengan pentas kesenian selama tiga malam berturut-turut sebelum kegiatan Pasaji Ponan yang dikemas sedemikian rupa.
Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah ??dalam sambutannya mengakui bahwa kegiatan pasaji ponan ini menggambarkan kegotong royongan masyarakat????sekaligus rasa syukur masyarakat atas keberhasilan tanamnya pada waktu yang lalu. Harapannya????hasil panen nantinya juga berlimpah rua.
???Seperti disampaikan Camat bahwa kegiatan ini adalah untuk kegiatan silaturrahim sekaligus doa bersama. Karena di pertemuan lain barangkali sulit bisa bertemu dengan jumlah orang seperti ini. Ini yang bisa dipertahankan dan diestarikan budaya ini,?? ??kata Wabup.
Disampaikan lebih lanjut oleh Wabup bahwa Pasaji Ponan ini sudah berlangsung sejak lama. Dimana merupakan tradisi budaya yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.????Salah satu ciri khas Pasaji Ponan bahwa sajian atau makanan yang disedekahkan pada ???sedekah orong?? adalah makanannya tidak ada yang terbuat dari minyak seperti buras, petikal, dan lainnya yang berasal dari hasil pertanian.
Pihaknya pun berharap Ponan ini bisa menjadi ikon event Kabupaten maupun Provinsi. Bahkan dapat diajukan menjadi event nasional, dengan kemasan yang lebih menarik tanpa harus meninggalkan cirri khas tradisi masyarakatnya.
???Saya sepakat kegiatan ini bisa dipertahankan dan dilestarikan. Bahkan diharapkan bisa menjadi ikon event kabupaten atau event provinsi,?? harapnya.
Terkait adanya harapan mengenai fasilitas di lokasi Ponan yang perlu dibenahi, pihaknya meminta pihak Bappeda dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk menganggarkannya melalui APBD Perubahan.
Sebelumnya Camat Moyo Hilir, Amiruddin, SH menyebutkan bahwa masih ada penafsiran-penafsiran yang disalah tafsir oleh warga masyarakat terhadap pesta ponan. Dimana kedatangan masyarakat tiga dusun yakni Dusun Poto, Lengas dan Malili ke lokasi Ponan untuk silaturrahmi.
Guna meningkatkan??persatuan dan kesatuan masyarakat ketiga dusun dan memperkuat tali persaudaraan. ???Mungkin selama dalam pelaksanaan kegiatan tanam padi terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati, pada hari ini kita saling maaf memaafkan,?? ujarnya.
Selain itu sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas berhasilnya penanaman padi khusus wilayah Orong Rea.??Kemudian melakukan doa bersama dan tahlilan kepada yang maha kuasa supaya hasil panen padi nantinya dapat meningkat dan berlimpah rua. ???Jangan salah penafsiran. Ini bukan keyakinan, tetapi ini budaya sekaligus untuk melestarikan kepada anak dan cucu kami,?? terang Camat Amir.
Sebelumnya????Ketua Lembaga Adat Ponan mengakui sudah menyampaikan surat mengenai beberapa harapan terhadap lokasi Ponan. Pemda pun sangat merespon apa yang menjadi harapan masyarakat. Hanya saja, karena pihaknya terlambat menyampaikannya, hal itu akan diperjuangkan oleh Pemda di APBD Perubahan. ???Meskipun itu baru sekedar penyampaian, tetapi kami menyampaikan terima kasih kepada Pemda,?? ujarnya.
Pihaknya menyampaikan bahwa ada beberapa item yang masih diinginkan untuk pembenahan lokasi Ponan. Pertama empat unit bangunan permanen sebagai tempat jajan yang akan dibagikan saat kegiatan. Karena yang sebelumnya dibuatkan dari kayu namun hanya dua musim digunakan. Kemudian pagar sebagai pengaman lokasi untuk menjaga supaya hewan tidak masuk ke lokasi. Termasuk untuk tahap berikutnya yakni tempat parkir kendaraan para pengunjung. (ra/mckabsumbawa)
Sumber : Liputan Wartawan SuaraNTB,
Indra Jauhari