Sumbawa Besar,
Media Center, Kecamatan Moyo Utara kembali menyelenggarakan Panen Raya Jagung. Kegiatan yang dimotori oleh Camat Moyo Utara Tajuddin pada hari Senin (16/04/2018) di Areal Pertanian Jagung Ai Limung Desa Pungkit ini, bukan hanya panen raya jagung namun juga menjadi momentum pencanangan
Gerakan Petani Menabung untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat atau yang disingkat GPM-Sahabat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Sumbawa, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, perwakilan unsur FKPD, para Pimpinan OPD, Pimpinan Bank NTB Cabang Sumbawa, para Camat dan masyarakat petani di areal Ai Limung.
Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Kamaluddin, Perwakilan FKPD dan Camat Moyo Utara terlebih dahulu melaksanakan Panen Raya Jagung secara simbolis sebelum ke Acara Pencanangan GPM-Sahabat.
???Saya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Camat Moyo Utara yang telah menginisiasi lahirnya
Gerakan Petani Menabung,??ungkap Bupati memulai sambutannya. Pencanangan gerakan ini saya nilai sangat tepat yang disandingkan dengan momentum panen raya jagung, lanjut Bupati.
Bupati mengatakan bahwa pada tahun 2018, Kabupaten Sumbawa menargetkan 1 Juta Ton, sebagaimana janji Bupati kepada Pemerintah Pusat dengan luas lahan 258 Ribu Hektar dengan kemiringan maksimal 15 derajat. ???Kalau saja semua seperti di Moyo Utara ini 8 sampai 9 Ton Per Hektar, maka bisa dibayangkan apa yang telah canangkan dulu yaitu minimal produksi 2 Juta Ton akan tercapai??, ujar Bupati optimis.
???Alhamdulillah dari target tersebut, pada bulan maret lalu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan PT. Seger Nusantara telah mampu melakukan Ekspor jagung ke Filipina sebesar 100.000 ton. Hari ini, Bupati bersyukur karena para petani di Kecamatan Moyo Utara dapat melakukan Panen Raya Jagung dengan luas areal panen mencapai 3.000 hektar, meningkat signifikan dari hanya 600 hektar pada tahun 2016 lalu??ungkap Bupati
Adapun produksi jagung dari hasil panen raya ini diperkirakan mencapai 27.000 ton. Hal ini tentunya menjadi motivasi sekaligus memberikan harapan dan semangat baru bagi semua pihak, terutama Pemerintah Daerah, karena berbagai program pembangunan, pembinaan dan pendanaan yang telah diupayakan bagi masyarakat petani, alhamdulillah dapat membuahkan hasil.
Disampaikan pula bahwa, selain produksi jagung yang melimpah, daerah kita juga memiliki potensi limbah jagung yang cukup besar seperti Jerami, tongkol dan juga
klobot atau kulit buah jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. Bahkan limbah jagung tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai
biomassa, yakni salah satu sumber energi.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa kemudian mencanangkan program GEMA JIPI (Gerakan Masyarakat Agribisnis Jagung Integrasi Sapi) yakni program yang mengkolaborasikan sektor pertanian melalui tanaman jagung dengan sapi pada sektor peternakan. Bupati berpendapat bahwa integrasi pertanian jagung dan peternakan sapi ini harus berorientasi pada bisnis dan industri, agar target untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kedua komoditas tersebut benar-benar dapat tercapai.
Masyarakat petani maupun peternak dalam hal ini juga harus berpikir ke arah bisnis dan industri. Peternak tidak cukup hanya memelihara dua atau tiga ekor sapi. Begitu pula petani, harus mulai berpikir tentang mengolah limbah jagung menjadi pakan sapi, agar pada masa tertentu, peternak tidak kesulitan mendapatkan pakan. Untuk itu, petani harus mulai melakukan inovasi dalam mengolah limbah jagung agar sejalan dengan orientasi bisnis usaha ternak sapi maupun pertanian jagung itu sendiri.
Selanjutnya memperhatikan capaian tersebut, Bupati melanjutkan bahwa sehabis panen, petani pasti memiliki banyak uang. Untuk itu agar tidak kekurangan modal pada saat memulai penanaman padi atau jagung, petani disarankan untuk menabung. Dengan tabungan yang dimiliki, nanti pada saatnya akan bisa menjadi jaminan untuk memperoleh KUR dari perbankan. Dalam hal ini Bupati memfokuskan kepada Bank NTB sebagai bank pemerintah daerah yang didalamnya Pemerintah Kabupaten Sumbawa adalah pemegang saham terbesar kedua setelah Pemerintah Provinsi NTB.
Terkait dengan Gerakan Petani Menabung, Bupati menyampaikan bahwa ketika petani sudah berhubungan dengan perbankan artinya sudah menjadi petani hebat. ???Maka tepatlah ada Gerakan Petani Menabung untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat, saya dukung sepenuhnya,??ungkap Bupati.
Artinya masyarakat harus memahami bahwa niat ini adalah memberikan kesejahteraan masyarakat Sumbawa secara keseluruhan, bukan hanya Moyo Utara saja. Bupati mengharapkan kepada Bank NTB untuk meningkatkan dan menjemput tabungan masyarakat petani. Bupati menghimbau untuk menabung di Bank NTB.
Bupati berharap agar Gerakan Petani Menabung ini dapat menjadi cita-cita besar ini yang telah digagas oleh Camat Moyo Utara dapat diterima oleh masyarakat petani dan hasil-hasil pertanianpun akan semakin bagus. ????Dengan ini saya canangkan Gerakan Petani Menabung untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat mulai hari ini dan insyaAllah akan seterusnya,??pungkas Bupati.
[caption id="attachment_3804" align="alignleft" width="300"]
Bupati Sumbawa didampingi oleh Wakil Ketua dan Anggota DPRD Sumbawa, perwakilan FKPD, Camat Moyo Utara, Pinca Bank NTB menyerahkan Buku Tabungan Bank NTB kepada perwakilan petani[/caption]
Sebelumnya Bupati Sumbawa menyampaikan Tabungan Bank NTB secara simbolis kepada 2 (dua) orang perwakilan petani sebagai tanda dimulainya Gerakan Petani Menabung di Kabupaten Sumbawa.
Dalam laporannya, Camat Moyo Utara Tajudin menyampaikan bahwa Ai Limung merupakan dusun terpinggir di Kecamatan Moyo Utara yang langsung dapat melihat keindahan Gunung Tambora, Pulau Moyo dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Teluk Saleh yang eksotis dan potensial bagi pengembangan pariwisata.
Kecamatan Moyo Utara sebelumnya ada 100 hektar petani yang menanam jagung, pada tahun 2016 petani di kecamatan Moyo Utara dapat melakukan panen raya jagung dengan luas areal panen dari hanya 600 hektar dan saat ini mencapai 3.000 hektar. Petani pemula dapat menghasilkan jagung sebesar 8-9 ton/hektar, bahkan ada yang mencapai 12 ton/hektar, meningkat sangat signifikan.
???Alhamdulillah dengan adanya jalan lintas samota yang telah dibangun di Kecamatan Moyo Utara tersebut, petani dapat memanfaatkannya sebagai lokasi untuk menjemur jagung sementara (Lantai Jemur). Sehingga dari jagung yang dulunya dijual dalam keadaan masih basah dan dijual dengan harga Rp.2500 sekarang petani dapat menjual hasil panen jagung tersebut dengan keadaan kering sebesar Rp.3150,?? Ujar Camat.
Disampaikan pula, agar masyarakat di anjurkan untuk konsumtif pada hasil panen pertama, yakni dengan membeli kebutuhan yang dapat mendukung kegiatan tani dan kegiatan sehari-hari. Kemudian tahun kedua petani diharapkan untuk menabung dan tabungan tersebut diarahkan ke bank NTB, karena bank NTB merupakan bank daerah atau bank masyarakat NTB.
???Bank NTB menyambut baik gagasan ini, sehingga nantinya petani-petani Moyo Utara akan menabung di Bank NTB. Persoalan yang selalu muncul adalah ketika akan menanam tidak punya uang, Dengan modal tabungan ini, masyarakat akan mudah memperoleh KUR ketika akan memulai menanam di bulan kesebelas??, papar Camat.
Mengakhiri laporannya Camat Moyo Utara menyampaikan tagline yaitu Dari Moyo Utara untuk Sumbawa yang akan dipopulerkan dengan
Dari-MU, untuk Sumbawa. ???Kami dari Moyo Utara memberikan sebuah gerakan yang bernama Gerakan Petani Menabung untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat atau GPM-SAHABAT, nanti kemudian kami berharap bapak-bapak datang membawa program untuk Kecamatan Moyo Utara,??pungkas Camat Tajudin.(ra/mckabsumbawa)