Senin, 10 Juli 2017
Admin
873
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Dr. Zulkifli Hasan, SE, MBA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP, Wakil Ketua DPR RI H. Fahri Hamzah, SE beserta rombongan mengunjungi Kabupaten Sumbawa dalam rangka Kunjungan kerjanya sekaligus Peletakan Batu Pertama SMP Muhammadiah di Kecamatan Utan, serta Pelantikan Santri Baru di Pondok Pesantren Dea Malela. Ketua MPR RI, Mendikbud, Wakil Ketua DPR RI beserta rombongan diterima oleh Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah beserta para Anggota Forkopimda Kabupaten Sumbawa, Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA dan beberapa Kepala SKPD Kabupaten Sumbawa di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Senin (10/7).
Rombongan kemudian menuju Desa Orong Bawa, Kecamatan Utan untuk melaksanakan peletakan batu pertama SMP Muhammadiah di Kecamatan Utan. Dalam sambutannya, Ketua MPR RI Dr. Zulkifli Hasan, SE, MBA menyampaikan bahwa, negara akan maju itu harus menguasai ilmu pengetahuan, hal itu terkait dengan pendidikan, dan itu sangat penting. Kemudian negara akan maju kalau punya nilai-nilai.
???Sekarang ini kita khawatir republik kita ini semua diukur sama uang. Orang dibilang hebat kalau rumahnya bagus, mobilnya empat, walaupun hasilnya korupsi.?? Kalau semua karena uang, maka orang akan meninggalkan nilai-nilai, maka kehancuran itu soal waktu. Saling percaya, itu akan muncul kalau para pemimpinnya bekerja untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan kelompok, golongan atau kepentingan dirinya. Ketiganya ini saya lihat sudah mulai memudar. Untuk itu kita semua harus bersatu saling menghargai,?? ungkap Dr. Zulkifli.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP menyampaikan, semua institusi dan organisasi yang sadar untuk memajukan Indonesia, pemerintah mempunyai konsep untuk memberikan support. Saya juga menggaris bawahi bahwa pesantren memang adalah salah satu bentuk pendidikan di Indonesia yang sudah teruji pada zamannya. Karena pondok-pondok pesantren itu pada umumnya sudah ada sejak tahun 1600an, teurtama di Jawa.
Sekolah memang sangat penting, saya sebagai menteri membantu presiden itu tugasnya menterjemahkan visi misi presiden. Presiden dalam visinya jelas bahwa pendidikan karakter itu menjadi titik tolak dari pembangunan sumberdaya manusia masa depan. Secara tegas presiden menyatakan bahwa 70 persen porsi pendidikan di SD dan SMP itu harus bermuatan karakter, sisanya untuk transfer pengetahuan. Maka setelah satu tahun diberikan amanah sebagai menteri, saya akan fokus bagaimana menata sekolah-sekolah yang menjadi basis pembangunan karakter masa depan anak-anak Indonesia yang mereka nanti menentukan masa depan bangsa ini.
Ada tiga bentuk basis karakter pertama boarding school atau pesantren, kedua full day school yang ngetren di sekolah-sekolah eksklusif dengan standart yang tinggi. Full day school ini sering juga diidentikkan dengan saya. Dimana saya dianggap orang yang akan menajdikan seluruh sekolah negeri sebagai full day school, itu menjadikan negatif untuk saya, karena memang fikiran waras selalu mengatakan bahwa tidak mungkin sekolah negeri di seluruh Indonesia ini terapkan full day school, uangnya siapa. Padahal bagi kami dihadapannya pak JK saya berikan contoh penguatan program yang berbasis karakter itu seperti pondok pesantren, dan itu yang diterjemahkan kalau saya akan menjadikan seluruh sekolah negeri itu sebagai full day school.
???Saya tegaskan kembali bahwa pemerintah tidak mempunyai program yang namanya full day school. Yang kita rancang adalah program penguatan karakter, artinya tetap menggunakan kurikulum 13 tetapi ditambah dengan aktifitas-aktifitas yang berorientasi kepada cara belajar siswa aktif (CPSA) melalui ekstra kulikuler dalam rangka penguatan karakter yang ada di kurikulu 13 itu. Jadi tidak akan tambah pelajaran, tidak akan tambah jam belajar, jadi semuanya biasa-biasa saja dan tidak ada perubahan, kecuali merubah metode strategi pembelajaran yang ada di sekolah, dan merubah mainset guru, mainset kepala sekolah agar sekolahnya betul-betul memiliki basic penguatan karakter yang kokoh. Karena ada yang membayangkan setelah sekolah itu lima hari, seharinya delapan jam, maka gurunya mengajar delapan jam, muridnya juga diberikan pelajaran delapam jam. Tentu?? saja kalau itu dilakukan maka bikin masalah betul. Karena itu bukan pembelajaran, tapi penindasan,?? jelas Mendikbud.
Beban kerja guru itu kita alihkan menjadi beban kerja ASN supaya tugas pokok lain guru bisa terakomodasi, yaitu merencanakan, evaluasi, membimbing siswa dan melaksanakan tugas tambahan yang lain. Syaratnya dia kerjanya harus sama dengan PNS secara umum, apalagi guru itu sudah menjadi bagian dari Pemda, bukan pegawai pusat. Ketika pegawai Pemda lima hari kerja dan delapan jam, maka guru juga harus mengikuti. Maka turun PP nomor 19 tahun 2017 mengatur tentang guru, yang merubah beban kerja guru menjadi delapan jam dan lima hari kerja. Itu tidak ada urusan dengan lamanya siswa belajar disekolah, tapi itu adalah terkait beban kerja kerja guru sebagai ASN. Dengan begitu kita harapkan 100 guru akan dapat tunjangan profesi.
Selama lima hari delapan jam itu siswa boleh bejalar dimana saja, tidak ada yang mengatakan kurikulum itu artinya siswa belajar disekolah. Itu maksudnya semua aktifitas sekolah secara terencana dan sadar untuk tujuan pendidikan dan berada ditanggungjawab sekolah.
Kenapa kira harus melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh, bertahap, itu karena kita ingin menyiapkan generasi Indonesia diabad 21 yang betul-betul berkompetisi, lebih mampu menjawab persoalan jaman, membawa Indonesia yang leibh berkemajuan yang bisa berdiri tegak bersama negara-negera maju yang lain.
???Semoga apa yang dirintis Muhammadiyah Sumbawa terutama di Utan ini akan menjadi titik tolak kembangkitan kembali wilayah Utan ini,??tutupnya.
Sumber : Siaran Pers Humaspro Setdakab. Sumbawa
Sumbawa, 14/11//2024 Diskominfotiksandi – Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Drs. Hasanuddin bersama Kepala Bidang Persandian Kabupaten Sumbawa, Vivi Yulansari, S. Kom. melaksanakan Operasi Keamanan Siber dalam rangka Information Technology Security Assesment (ITSA) yang dilaksanakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bertempat di kantor Sekretariat Daerah, Kabupaten Sumbawa, pada hari Kamis (14/11).
Sumbawa Besar – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP., secara resmi membuka SBC Open Tournament II Tahun 2024, yang berlangsung di Pragas, Sumbawa, pada Selasa (12/11/2024). Turnamen ini diikuti oleh atlet-atlet muda berbakat dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat, termasuk Sumbawa, Bima, dan Lombok.
Sumbawa, 05/11/2024 – DISKOMINFOTIKSANDI Sumbawa mengadakan acara Sharing Session dan Presentasi Progres Mahasiswa Magang pada Selasa, 05 November 2024, di Aula Diskominfotiksandi. Acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia pemrograman serta membahas perkembangan proyek yang tengah dikerjakan oleh mahasiswa magang.