BERITA

TINGKATKAN KAPASITAS BUMDESA, PEMDA ADAKAN BIMTEK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Selasa, 22 Agustus 2017   Admin   389  
Sumbawa Besar, Kominfotik. Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa melaksanakan Bimbingan Teknis Lembaga Keuangan Mikro pada Selasa (22/8/2017) bertempat di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Dalam laporannya Kepala Bagian Ekonomi Setda Kab. Sumbawa Drs. Irawan Subekti menyampaikan bahwa bimbingan teknis lembaga keuangan mikro ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kebijakan, tata cara dan mekanisme perizinan lembaga keuangan mikro, pembinaan dan pengawasan lembaga keuangan mikro sesuai dengan amanat Peraturan OJK Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro. Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan Program Kredit Sahabat adalah Program Desa Bebas Rentenir yaitu pemberian bantuan permodalan berupa kredit tanpa bunga kepada petani miskin yang dikelola melaui BUMDesa. BUMDesa hakekatnya dibentuk dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan memiliki kekuatan hukum yang jelas dalam melakukan kegiatan ekonomi di pedesaan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang lembaga keuangan mikro dan meningkatkan pemahaman terkait pembinaan, pengendalian dan pengawasan lembaga keuangan mikro khususnya kepada BUMDesa penerima kredit sahabat dengan peserta sebanyak 75 pengurus BUMDesa penerima kredit sahabat di Kabupaten Sumbawa dengan harapan peserta mengikuti kegiatan ini dapat memahami tentang lembaga keuangan mikro secara kelembagaan dan perizinan dengan narasumber dari OJK Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam sambutan Bupati yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs. H. Didi Darsani, A.Pt menyampaikan bahwa bangsa kita telah beberapa kali mengalami terpaan krisis ekonomi. Krisis-krisis tersebut tidak semata-mata diakibatkan oleh perekonomian kita di dalam negeri tetapi juga akibat dari pengaruh global (global impact). Mengingat beberapa pengalaman tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membangun kekuatan ekonomi nasional termasuk di daerah adalah dengan memaksimalkan peluang pasar dalam negeri kita. Tentunya dukungan dunia perbankan termasuk lembaga keuangan mikro sangat signifikan dalam mendorong pembangunan perekonomian daerah melalui keberpihakannya membantu sektor-sektor riel. Beberapa hal yang masih dirasakan kurang bagi dunia perbankan adalah pemerataan aksesibilitas kepada masyarakat luas. Keberadaan beberapa lembaga keuangan mikro, salah satunya BUMDesa, diharapkan dapat memberikan pilihan kepada masyarakat kita?? untuk mengakses fasilitas yang disediakan dalam rangka membantu usahanya dan melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan harapan agar lembaga keuangan mikro khususnya BUMDesa dapat ikut berperan aktif dalam membangun perekonomian di Kabupaten Sumbawa, melalui pengelolaan krabat atau kredit sahabat secara baik dan benar. ???Saya juga berharap agar lembaga keuangan mikro lainnya selalu melakukan terobosan-terobosan sebagai upaya memberikan kemudahan aksesibilitas dalam pemberian jasa keuangan mengingat kondisi-kondisi lokal yang cukup beragam,?? ujarnya. Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro sesungguhnya merupakan bentuk dari upaya pemerataan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Karena tidak mungkin kita bisa meningkatkan kesejahteraan kalau ekonomi tidak tumbuh. Oleh karena itu sebagai wujud dari pertumbuhan ekonomi disertai pemerataan maka bukan hanya usaha menengah dan usaha besar yang boleh tumbuh, tetapi juga koperasi dan usaha mikro. Kalau mereka juga ikut tumbuh, maka boleh dikatakan ini salah satu indikator pertumbuhan menjadi lebih adil dan lebih merata, keberadaan lembaga keuangan mikro adalah salah satu bentuk dari upaya untuk memberikan perluasan akses bagi semua komponen masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Diharapkan dengan bimbingan teknis ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi kemajuan perekonomian daerah, sehingga pada akhirnya akan memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tana samawa. Sumber : Siaran Pers Humaspro Setdakab. Sumbawa
  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Dalam Rangka Memperkuat Kerangka Implementasi Smart City Kabupaten Sumbawa, Diskominfotiksandi Menggelar Review Dokumen Master Plan Smart City

    Bertempat di Ruang Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas, Bapak Drs. Hasanuddin memimpin pembahasan dokumen review Master Plan Smart City Kabupaten Sumbawa yang disiapkan oleh Bidang Teknologi Informatika selaku pengampuh yang diikuti oleh seluruh Kepala Bidang lingkup Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, pada Senin (29/4/2024). Lebih lanjut, Kadis menyampaikan, “penyusunan dokumen review Masterplan Smart City Kabupaten Sumbawa, juga menjadi pemenuhan dalam menghadapi evaluasi tahunan Program 100 Smart City tahun 2024 ini, “ujar Kadis.

    Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Kabupaten Sumbawa 2024

    Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa mulai melaksanakan assisment EPSS tahun 2024. Tahapan EPSS ini dilakukan Badan Pusat Statistik selaku Pembina data Statistik sektoral. Kegiatan ini merupakan upaya penguatan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagi-pakaikan antar Instansi Pemerintah, selain itu Penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN) melalui penyelenggaraan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus untuk menghasilkan data statistik berkualitas serta Pencapaian sasaran RB Nasional “Birokrasi yang bersih dan akuntabel” melalui pembangunan data pemerintah untuk digunakan dalam penyusunan kebijakan berbasis data/fakta.

    AKSELERASI PDRB PERKAPITA KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2023 TUMBUH POSITIF MELAMPAUI PROVINSI NTB

    Tinjauan perekonomian dapat dilihat dari dinamika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan Nilai Tambah Bruto (NTB) seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen.