BERITA

Genjot Pendapatan UMKM dan Pasar Tradisional Lewat Platform Online

Selasa, 22 Januari 2019   Admin   406  
Jakarta, Kominfo - Pemerintahan Indonesia??berupaya mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat mengembangkan jangkauan bisnis melaljui internet. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut upaya itu sebagai??'Go Online'. Sejak tahun 2014, ditargetkan sebanyak 8 juta pegiat UMKM akan dapat memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnisnya pada tahun 2019. "Tahun lalu tercatat 4,6 juta UMKM yang masuk ke??marketplace. Sekarang?? sudah ada 10,35 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), nelayan dan petani yang terhubung dengan??platform digital,??? ujar??Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam Bincang Online Tok Tok Kominfo Episode 11: ???Kepoin Ditjen Aptika??, di Jakarta, Selasa (22/01/2019). Dirjen Semuel menjelaskan, UMKM Go Online tidak sekadar mendorong pegiat UMKM masuk dalam marketplace. Lebih dari itu, program itu diharapkan dapat memanfaatkan kondisi ekonomi terkini yang dikenal sebagai sharing economy atau ekonomi era berbagi untuk menggenjot pendapatan pelaku UMKM dan pedagang di pasar tradisional. ???Coba kita bayangin kalau dulu UMKM ini ingin jualan barangnya, dia harus punya toko, kemudian menyewa tempat, berapa banyak uang yang dikeluarkan? Sekarang kalau mereka tidak mau punya websitenya, mereka bisa menaruh barangnya di??marketplace-marketplace.??Inilah yang kita dorong supaya makin banyak UMKM yang bisa memanfaatkan teknologi. Para pedagang pun bisa jualan lewat layanan-layanan lainnya, misalnya dengan memanfaatkan fitur yang di aplikasi go-jek,?? jelas Semuel. Meskipun target terlampaui,??Pemerintah akan terus mendorong agar pelaku UMKM semakin banyak memasarkan produk di??marketplace. Selain dapat meluaskan pasar dan meningkatkan pendapatan,??marketplace??dapat menjadi etalase yang tepat untuk mempromosikan produk Indonesia. "Kenapa kita dorong? Kita mau mengajak UMKM untuk naik kelas. Bisa dua kali lipat pendapatannya. Contoh, jaman dulu sebuah perusahaan taksi itu hanya konglomerat yang bisa naik, sekarang setiap orang yang punya kendaraan, itu dicap menjadi usaha taksi. Para pelaku usaha pun bisa jualan lewat layanan-layanan lainnya, misalnya dengan memanfaatkan fitur yang ada di aplikasi gojek,?? ucapnya. Dirjen Aptika menyatakan pemanfaatan??platform digital??oleh pelaku UMKM akan dapat membantu UMKM memasarkan produknya dari rumah. Bahkan, ia mengharapkan akan dapat tumbuh startup digital baru di Indonesia. "Saat ini seorang ibu rumah tangga bisa memasarkan produknya melalui gerakan aplikasi berjualan," ungkapnya. Tak hanya itu, Dirjen Semuel menyebut gerakan UMKM Go Online akan dapat menopang realisasi prediksi mengenai ekonomi Indonesia yang akan menjadi negara terbesar keempat di dunia di tahun 2030.?? "Secara??size??ekonomi-nya dan menjadi negara kelima di tahun 2030. Ini semua hanya bisa tercapai apabila Indonesia bertransformasi menuju era ekonomi digital. Kita membuka semua peluang-peluang itu supaya di era ekonomi digital ini kita bisa benar-benar hadir dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya masyarakat kepada masyarakat," paparnya. Kembangkan Pasar Tradisional Selain UMKM Go Online, saat ini Kementerian Kominfo juga tengah fokus ungtuk mengembangkan pasar tradisonal. Berbagai terobosan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai enabler dilakukan untuk membantu pasar-pasar tradisional. ???Apa sih yang bisa dibantu di pasar tradisional? Contoh pertama, uang tidak perlu lagi pakai cash. Ibu-ibu tidak perlu lagi mikirin kembalian, apalagi uang-uang di pasar banyak bersentuhan dengan orang, maka bakterinya juga banyak. Kalau saja di tiap-tiap warung itu ada QR codenya tinggal di klik, nominalnya muncul langsung di transfer jumlahnya," ungkap Dirjen Semuel menjelaskan tentang peluang bagi pembayaran digital. Selain bisa menggunakan sistem digital dan online, pedagang pasar tradisional juga akan didorong untuk memanfaatkan teknologi digital seperti website. "Kedua, bagaimana di pasar-pasar tradisional itu punya website? Jadi ibu-ibu atau bapak-bapak dan siapapun yang ingin ke pasar, dia bisa lihat dulu berapa harganya? Bagaimana kondisinya? Mudah-mudahan berjalan lancar karena ini bergayung sambut sebab asosiasinya dan juga pelaku pasarnya sudah antusias,?? tutup Dirjen Aptika. (hm.ys) https://www.kominfo.go.id/content/detail/16049/genjot-pendapatan-umkm-dan-pasar-tradisional-lewat-platform-online/0/artikel  
  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Kepala Dinas Kominfotiksandi melaksanakan Kegiatan Operasi Keamanan Siber

    Sumbawa, 14/11//2024 Diskominfotiksandi – Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Drs. Hasanuddin bersama Kepala Bidang Persandian Kabupaten Sumbawa, Vivi Yulansari, S. Kom. melaksanakan Operasi Keamanan Siber dalam rangka Information Technology Security Assesment (ITSA) yang dilaksanakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bertempat di kantor Sekretariat Daerah, Kabupaten Sumbawa, pada hari Kamis (14/11).

    SBC Open Tournament II 2024 Se-Nusa Tenggara Barat Resmi Dibuka

    Sumbawa Besar – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP., secara resmi membuka SBC Open Tournament II Tahun 2024, yang berlangsung di Pragas, Sumbawa, pada Selasa (12/11/2024). Turnamen ini diikuti oleh atlet-atlet muda berbakat dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat, termasuk Sumbawa, Bima, dan Lombok.

    SHARING SESSION PROGRAMER DAN PRESENTASI PROGRES PROYEK MAHASISWA MAGANG DISKOMINFOTIKSANDI SUMBAWA

    Sumbawa, 05/11/2024 – DISKOMINFOTIKSANDI Sumbawa mengadakan acara Sharing Session dan Presentasi Progres Mahasiswa Magang pada Selasa, 05 November 2024, di Aula Diskominfotiksandi. Acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia pemrograman serta membahas perkembangan proyek yang tengah dikerjakan oleh mahasiswa magang.