Pulau Sumbawa memiliki potensi sumber daya alam yang besar, salah satunya adalah kawasan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora), yang mempunyai karakteristik dan potensi nilai jual yang tinggi, melalui kegiatan wisata darat dan laut.
Hal ini disampaikan Bupati Sumbawa, diwakili Sekda Kabupaten Sumbawa Drs. H. Hasan Basri, MM., yang membuka secara resmi pertemuan investor lokal yang tergabung dalam Forum Investor Lokal (FILO), di Bale Prajak Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa, Sabtu (7/9/2019).
Dikatakannya, bahwa potensi laut Sumbawa sangat besar, namun hanya masih sebatas potensi yang belum mampu meningkatkan derajat ekonomi masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir atau pinggir laut.
Bupati membandingkan, Raja Ampat yang hanya memiliki 4 ikan Hius Paus, mampu menarik perhatian ribuan wisatawan untuk datang.
Sementara Teluk Saleh jelasnya, memiliki ratusan Hiu Paus, namun justru jumlah wisatawan yang datang jauh di bawah Raja Ampat.
Menurutnya, hal ini perlu ditangani bersama dengan mengembangkan potensi yang ada secara maksimal, yang sasaran akhirnya tentu mewujudkan masyarakat Sumbawa yang hebat dan bermartabat.
Berdasarkan kajian Tim Percepatan Pengembangan Investasi Kawasan Strategis SAMOTA Provinsi NTB, ungkap Bupati, nilai produksi kawasan SAMOTA di tahun 2015 mencapai Rp4,55 trilyun.
Sehingga dalam rangka terus mengembangkan nilai ekonomis kawasan tersebut, paparnya, diperlukan iklim investasi dari sumber daya lokal, yang memiliki nilai strategis dalam menggerakkan roda perekonomian daerah di sektor pariwisata.
“Pengembangan model bisnis yang bertumpu pada ekonomi lokal dan pariwisata berbasis masyarakat (Community Base Tourism), menjadi kunci agar kawasan ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Pembangunan sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Sumbawa, pada dasarnya tidak terlepas dari visi pembangunan daerah, yakni Terwujudnya Masyarakat Sumbawa yang Berdaya Saing, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong Royong.
Salah satu misinya adalah, “Memelihara dan Mengembangkan Potensi Budaya dan Kearifan Lokal”.
Diakhir sambutan, Bupati berharap forum tersebut dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran konstruktif, dan rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam menyusun Road Map, terkait pengelolaan potensi investasi yang ramah dan bersahabat.
Selain itu, diharapkan akan terbangun suatu model investasi berbasis investor lokal dalam pengembangan ekonomi di kawasan SAMOTA.
Sebelumnya Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa, Ir. H. Junaidi M.Si., melaporkan bahwa pihaknya bersama Dinas PMPTSP, mencoba melakukan terobosan baru dengan menjalin koordinasi ke pemerintah pusat, agar kawasan SAMOTA cepat berkembang.
“Untuk mengembangkan SAMOTA, kita memberikan peluang atau kesempatan kepada investor muda dan lokal, untuk dapat berperan besar dalam mengembangkan kawasan SAMOTA, yang telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia di forum internasional, The 31st Session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Perancis, 19 Juni 2019 lalu,” jelasnya.
Sementara Kepala DPMPTSP Sumbawa, Tarunawan, S.Sos., SP., mengatakan, berbicara investasi tentu berbicara tentang orang banyak dan ekonomi.
Ketika ekonomi amburadul dan terpuruk, maka stabilitas keamanan akan terganggu karena munculnya ragam kriminalitas, dan berkembangnya investasi sangat bergantung pada keamanan dan kondusifitas daerah.
“Investasi di Kabupaten Sumbawa cukup banyak, mengingat potensi daerah cukup besar, namun realisasinya sebagian kecil”, pungkasnya.
Tarunawan berharap, besarnya potensi yang ada tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, terutama oleh pengusaha-pengusaha lokal. “Jika ingin investasi survive, kembali ke negara agraris”, tuturnya.
Forum Investor Lokal (FILO) adalah gabungan para investor lokal, yang memperkenalkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Sumbawa, khususnya di kawasan SAMOTA.
Pertemuan yang bertujuan untuk membentuk suatu model investasi berbasis investor lokal, dalam pengembangan ekonomi di kawasan SAMOTA tersebut, terlaksana hasil inisiasi investor lokal, bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Sumbawa dan DPMPTSP Kabupaten Sumbawa, serta Tim Percepatan Pengembangan Investasi Kawasan Strategis (TPPIKS) SAMOTA NTB. (ra/mckabsumbawa/toeb)
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.