Bupati Sumbawa, yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan Saka Buffalo Race Series World Championship 2019, khususnya kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa yang telah memprakarsai dan melaksanakan kegiatan ini dengan baik.

Bupati berharap, upaya yang telah digagas oleh Dispopar Kabupaten Sumbawa ini dapat didukung oleh semua pihak, baik organisasi perangkat daerah, BUMN/BUMD maupun instansi vertikal. Bahkan Bupati meminta seluruh pimpinan OPD untuk terlibat aktif mendukung kegiatan ini. Acara yang dilaksanakan pada jumat malam (11/10/2019) dilapangan Pahlawan Sumbawa juga dihadiri oleh para Kepala OPD, panitia penyelenggara, dan para peserta kejuaraan.

Dikatakan juga bahwa pelaksanaan Saka Buffalo Race bertepatan dengan Sail Indonesia 2019, yang mana Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu titik singgah bagi para yachter peserta sail indonesia 2019 yang berasal dari mancanegara.

Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa atraksi Saka Buffalo Race ini merupakan salah satu daya tarik yang mampu “menghipnotis” para wisatawan mancanegara untuk datang ke Kabupaten Sumbawa. Mudah-mudahan geliat kemajuan pariwisata Sumbawa yang ditandai dengan semaraknya event saka buffalo race ini semakin memberikan motivasi dan semangat baru khususnya bagi Dispopar Kabupaten Sumbawa untuk terus berinovasi, mengembangkan dan memajukan pariwisata daerah agar semakin dikenal hingga ke mancanegara.

Bupati merasa bangga karena gelaran kejuaraan dunia barapan kebo atau saka buffalo race ini telah dikemas sedemikian rupa dengan mengadopsi pola formula-1. Sehingga penyelenggaraan barapan kebo yang selama ini dilaksanakan secara tradisional, kini telah dipoles menjadi lebih atraktif dan lebih modern guna menarik minat wisatawan mancanegara menikmati suguhan salah satu atraksi ritual masyarakat agraris sumbawa yakni barapan kebo. Beberapa hal unik dari kegiatan barapan kebo ini terlihat dari adanya ritual nyampo, pero saka dan keterlibatan sandro saka.

Bupati berharap semoga event tersebut dapat mengangkat dan mempromosikan “barapan kebo” pada level yang lebih tinggi, artinya budaya ini tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh masyarakat secara nasional bahkan internasional.

Dengan demikian, tradisi dan budaya daerah kita akan dapat berkembang dengan baik, dapat mendukung pengembangan pariwisata, mengangkat reputasi daerah, menarik minat kunjungan wisatawan dan investor, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan perekonomian daerah.

Dalam laporannya kepala DinasPemuda Olah Raga dan Pariwisata Ir. H. Iskandar D.,M.Ec,Dev menyampaikan bahwa saka Buffalo Race Series World Championship telah berlangsung selama 3 tahun berturut – turut mulai tahun 2017, menjadi atraksi utama yang ditawarkan kepada peserta kapal layar sail Indonesia yang juga dimulai sejak 2017 dan mendapatkan respond dan testimoni positif dari wisatawan peserta sail.

Maksud diselenggarakan event ini adalah sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat sumbawa sekaligus menjadi daya tarik wisata unggulan daerah, mendekatkan dan menambah kualitas pemahaman masyarakat terhadap event – event keparawisataan, ajang promosi wisata daerah. Kejuaraan dunia Barapan Kebo (SAKA BUFFALO RACE ) musim 2019 telah dilaksanakan sebanyak 4 seri , yaitu pada bulan ganjil ( Maret, Mei, juli dan September ).

Lokasi pelaksanaan di sirkuit Sumer Payung Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas. Peserta yang telah mengikuti kejuaraan sebanyak 32 Tim mewakili Zona Timur , Barat, Selatan, Tengah, Utara dan Zona Kehormatan atau diluar Kabupaten Sumbawa. 1 Tim terdiri atas 5 pasang kerbau sehingga total kerbau yang dipertandingkan sebanyak 160 pasang dan mempertandingkan 3 kelas yaitu Kelas Saka 3, Kelas Saka 2 dan Kelas Saka 1. Adapun juara dan hadiah yang diperebutkan jadi 2 yaitu seri dan juara dunia (champion), dengan total hadiah Rp.366.500.000. (ra/mckabsumbawa).