Dikesempatan itu Wabup menyampaikan, keberadaan ulama dewasa ini diharapkan dapat memaksimalkan peran dan fungsinya. Di tengah arus perubahan yang deras, dengan kehidupan hedonis dan materialistis, peran ulama hendaknya lebih diperluas, ungkapnya. Dikatakan, ulama tidak saja berdiri di garis terdepan dalam mengokohkan sendi-sendi moral, etika dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, jelasnya, ulama diharapkan mampu mencerahkan dan mencerdaskan ummat dengan ajaran nilai-nilai Islam.

“Di kalangan internal umat Islam sendiri, tidak luput dari gejala perpecahan ataupun konflik, yang menunjukkan bahwasanya Islam sebagai ajaranpun terdapat beragam perbedaan”, paparnya. Tanpa alat pemersatu, niscaya Islam akan tercerai berai, dan MUI mesti menjadi wadah Ukhuwah Islamiyah yang sesungguhnya, jelas H. Mo. Diakhir sambutan, Wabup berharap kegiatan Rakerda I MUI dapat menjadi momen yang tepat untuk mengawali revitalisasi peran ulama bersama pemerintah, dalam membangun kerukunan ummat Islam di Indonesia, dan khususnya di kabupaten Sumbawa.

Sementara Ketua MUI Kab. Sumbawa, Syukri Rahmat, S.Ag. menyampaikan, Rakerda I MUI diharapkan menjadi titik tolak pelaksanaan tugas-tugas keumatan, dalam rangka membimbing dan membina umat agar menjadi umat yang terbaik. Ke depan, jelasnya, banyak sekali agenda-agenda keumatan yang harus dituntaskan secara bersama-sama dengan semua pihak.

Dari sekian banyak agenda tersebut, tegas Sukri, tidak mungkin bisa dituntaskan sendiri oleh pemerintah. Butuh sinergitas dan kerjasama semua pihak, termasuk MUI Kabupaten dan MUI Kecamatan, ujarnya. “Merujuk ke masa lalu, tidak bisa dipungkiri, lahirnya bangsa Indonesia tidak lepas dari peran dan dukungan para Ulama, negara butuh akan kehadiran ulama”, pungkasnya. (ad)