Kinerja perekonomian Kabupaten Sumbawa tampaknya memberikan harapan yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan daerah. Hal ini terlihat dari kecenderungan peningkatan perekonomian Kabupaten Sumbawa.

Selama kurun 5 tahun terakhir (tahun 2014-2018) PDRB Kabupaten Sumbawa menunjukkan peningkatan yang konsisten mencapai Rp4,571 triliun dengan rata-rata peningkatan laju pertumbuhan 11,24% per tahun pada rentang waktu tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Sumbawa Rachman Ansori, pada Rabu (22/1/2020) di Ruang Kerjanya, membacakan capaian kinerja pemerintahan Kabupaten Sumbawa yang sedang ber ulang tahun ke-61 tanggal 22 Januari 2020.

Ansori menjelaskan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Sumbawa didominasi oleh tiga kategori yang memperlihatkan sebagai kategori dengan sumbangan PDRB terbesar yaitu kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan share 39,15%.

Diikuti oleh kategori Perdagangan dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi 15,91%, kemudian kategori Konstruksi 12,78%, sedangkan 14 kategori lapangan usaha lainnya tidak lebih dari 7% untuk tiap kategorinya.

“Hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kinerja perekonomian di Kabupaten Sumbawa mampu menjaga trend pertumbuhan positif,” ujar Ansori.

Ditambahkannya, bahwa kontribusi kategori lapangan usaha pertanian disumbangkan oleh sub kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian dengan penyumbang terbesar adalah 28,97% dari total PDRB atau memiliki pangsa 74% dalam pembentukan PDRB pada kategori lapangan usaha pertanian.

Selanjutnya kategori Perdagangan dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor disumbangkan oleh sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor sebagai penyumbang terbesarnya yaitu sebesar 14,30 yang mencapai 90% dari pangsa kategori ini.

Pada sisi pertumbuhan PDRB sebagai pendekatan laju pertumbuhan ekonomi (rate of economic growth) yaitu laju peningkatan output ekonomi yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi, menunjukkan bahwa ekonomi Kabupaten Sumbawa secara konsisten berada pada pertumbuhan positif.

Yaitu sebesar 4,1% pada tahun 2018 dengan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebagai sektor/lapangan dengan pertumbuhan terbesar yang mencapai 8,21% dan diikuti oleh sektor/lapangan jasa keuangan dengan pertumbuhan 7,67%.

Sedangkan klasifikasi menurut sifat output barang yang dihasilkan pada 17 kategori lapangan usaha PDRB yang diagregasi dalam tiga kelompok besar, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier.

Beradasarkan agregasi ini, pertumbuhan terbesar disumbangkan oleh sektor tersier yaitu mencapai 4,16%. Angka ini berada di atas angka pertumbuhan sektor primer dan sekunder. Dan sektor sekunder merupakan sektor dengan pertumbuhan terendah yaitu 2,32%.

Gambaran pada sisi pengeluaran, berdasarkan PDRB Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku 2014-1018 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga merupakan jenis pengeluaran tertinggi dengan proporsi terbesar yaitu mencapai lebih dari 70%.

Pada tahun 2018, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Kabupaten Sumbawa sebesar Rp920.260 dengan rincian pengeluaran untuk konsumsi makanan Rp462.577 dan pengeluaran untuk konsumsi non makanan Rp457.682.

Tergambar bahwa proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan memiliki dominansi yang tinggi dibanding pengeluaran untuk konsumsi non makanan, dengan distribusi secara berturut-turut masing-masing sebesar 55% dan 45%.

Tinjauan PDRB per kapita Kabupaten Sumbawa yang merupakan salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk sebagai absolut nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi terhadap jumlah penduduk,

Menunjukkan bahwa nilai PDRB per kapita Kabupaten atas dasar harga berlaku sejak tahun 2014 hingga 2018 memiliki tendensi regres positif, yaitu dari Rp20,79 juta pada tahun 2014 menjadi Rp30,07 juta tahun 2018.

“Kenaikan angka PDRB per kapita yang cukup tinggi ini disebabkan masih dipengaruhi oleh faktor inflasi,” katanya. (ra/jk/mc kabsumbawa/toeb)