Sumbawa Besar, Kominfotik. Festival Suar Teja Raboran 2017 terus memberikan suguhan budaya yang menakjubkan. Setelah beberapa event sebelumnya mampu menarik perhatian pengunjung dan wisatawan seperti pawai budaya, jelajah sepeda gunung serta aktraksi budaya yang tiap malam diselenggarakan di Panggung Kecamatan Moyo Hulu, kali ini Desa Pernek mempersembahkan ??? Sedekah Lawang Agung??. Sebuah tradisi ritual masyarakat Desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu yang dilaksanakan bersama-sama sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, terhindar dari segala cobaan serta berharap kesuksesan dan keberkahan dimasa mendatang. ??Demikian disampaikan oleh Camat Moyo Hulu Mulyadi disela-sela acara Sedekah Lawang Agung , Jum??at (22/9/2017). [caption id="attachment_1618" align="alignright" width="300"] Mangan Rame di lawang Desa Pernek[/caption] Selanjutnya Camat Mulyadi menjelaskan, ritual masyarakat Pernek diawali dengan ???Liuk Desa?? (keliling kampung) sambil bersholawat dan memanjatkan doa-doa kehadirat Allah SWT, dilanjutkan dengan ritual Bagi Bete (b?te padi dan b?te jagung) sebagai simbol makanan pokok masyarakat yang dipimpin oleh istri pemuka adat dan pemuka agama yang biasa disebut Nyai selama dua hari berturut-turut menjelang maghrib bertempat di pintu masuk Desa Pernek. Ritual ???Mangan Rame?? (makan bersama-sama) oleh pemuka adat dan warga desa sebagai wujud ikhtiar membangun kebersamaan ??sehingga tercipta rasa aman, damai, rukun, tentram dan sejahtera lahir bathin. Ritual mangan rame juga dikenal dengan nama ritual tolak bala dilaksanakan pada hari ketiga setelah waktu sholat Ashar di pintu masuk desa sehingga sampai saat ini dikenal dengan ???Sedekah Lawang Agung??. Terlihat ratusan ibu-ibu dan remaja puteri dengan memakai pakaian adat Sumbawa membentuk sebuah karnaval beriringan menuju pintu masuk Desa Pernek dengan menjunjung niru atau tepi yang beralaskan daun pisang berisi ikan dan nasi. Pemuka agama memimpin do??a sebelum mangan rame dimulai. Ribuan orang berkumpul di pintu desa Pernek untuk mengikuti seluruh prosesi mangan rame Sedekah Lawang Agung yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Pernek dan masyarakat sekitarnya. ???Sebuah pemandangan budaya yang sangat menakjubkan dari tradisi masyarakat yang masih dipelihara sampai saat ini?? ujar H. Junaidi Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sumbawa disela-sela acara. [caption id="attachment_1619" align="alignleft" width="300"] Wabup Sumbawa, Kadis Popar, Camat Moyo Hulu dan bersama beberapa pejabat lainnya berbaur dengan masyarakat Desa Pernek[/caption] Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah yang juga turut hadir pada ritual Sedekah Lawang Agung 2017 ini, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas nama Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan terselenggaranya ritual budaya masyarakat yang menjadi bagian dari Festival Pesona Moyo 2017. ???Kami berharap setiap tradisi budaya dan adat istiadat masyarakat seperti Sedekah Lawang Agung ini, harus selalu kita gali dan kembangkan dimasa mendatang. Sebagai wujud masyarakat Sumbawa yang Hebat dan Bermartabat?? harap Wabup. ???Mengingat tadi Ketua Panitia melaporkan bahwa baru pada tahun 2017 ini kembali diselenggarakan ritual Sedekah Lawang Agung setelah 20 tahun berselang?? ujarnya kemudian. ???Tradisi ini bukan hanya menjadi bagian dari atraksi maupun destinasi wisata semata, namun lebih dari itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa?? pungkas Haji Mok. (ra/mckabsumbawa)