Sejak munculnya wabah Corona Virus Disease (Covid-19), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk empat rumah sakit menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19, salah satunya RSUD NTB. Dari awalnya hanya memiliki tiga kamar sebagai ruang isolasi bertekanan negatif untuk perawatan pasien-pasien penyakit menular seperti MERS dan SARS serta flu burung.
Rumah sakit milik Pemprov NTB ini menyulap dua ruangan kapasitas 55 tempat tidur menjadi ruang isolasi atau perawatan pasien positif Covid-19. Ruangan Otak Kokok dan Sendang Gile RSUD NTB disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan Pasien Dalam Perawatan (PDP) Covid-19. Selain itu, RSUD juga memobilisasi seratusan perawat untuk menangani pasien Covid-19.
Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengatakan, pasien-pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD NTB banyak yang sudah sembuh. Dari testimoni pasien-pasien yang sudah sembuh, ternyata kuncinya adalah berpikiran positif.
‘’Saya lihat kasus-kasus (pasien positif Covid-19) yang masuk di rumah sakit memang banyak yang sembuh tergantung pola pikir yang positif. Dari testimoni yang ada, pikiran positif sangat mendukung dalam proses penyembuhan,’’ tutur Fikri.
Jika berbicara dari sisi pengobatan, virus Corona masih belum ada obatnya sampai sekarang. Pengobatan yang dilakukan di rumah sakit, apabila pasien mengalami mual-mual, maka akan diberikan obat mual. Apabila pasien suhu tubuhnya naik, maka akan akan diberikan obat penurun panas baik melalui injeksi atau tablet.
Pasien juga diberikan vitamin yang dimasukkan lewat infus. Kemudian ada tambahan obat anti virus remdesivir yang merupakan obat standar diberikan kepada pasien terinfeksi virus.
Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD NTB dari bergejala ringan, sedang dan berat. Pasca dibangunnya Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji, pasien dengan gejala ringan dipindah ke sana. RSUD NTB hanya menangani pasien gejala berat.
Ia menyebut pasien dengan gejala berat jumlahnya sekitar 5 – 10 persen. Sisanya merupakan pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Kebanyakan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia usianya di atas 60 tahun dan punya penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes.
Dengan ditanganinya pasien gejala ringan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji, maka pasien-pasien positif Covid-19 lebih mudah proses penyembuhannya. Karena Rumah Sakit Darurat dibuat senyaman mungkin bagi pasien dalam membantu proses penyembuhan.
Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD NTB, dr. H. Agus Rusdhy Hamid Hariawan, Sp.OG (K) MARS menjelaskan untuk penanganan Covid-19, pihaknya melakukan beberapa perubahan untuk fasilitas pelayanan. Dengan menyiapkan ruang khusus perawatan untuk isolasi pasien Covid-19, yaitu ruang rawat bertekanan negatif.
“Pada awalnya kita memiliki ruang rawat 3 kamar. Dua kamar berisi masing-masing satu orang dan satu kamar berisi dua orang. Kita manfaatkan untuk pasien-pasien emergency disease. Seperti flu burung, MERS-CoV,” ujarnya, Sabtu, 16 Mei 2020.
Sejak ditetapkan Covid-19 sebagai pandemi. RSUD NTB mempersiapkan kemungkinan terburuk. Pihaknya menyiapkan rencana A sampai E. Dari rencana A, ruang isolasi yang tadinya pada suatu ruangan tertentu, sekarang ruangan Otak Kokok dan Sendang Gile RSUD NTB diubah menjadi tempat khusus perawatan pasien Covid-19.
“Totalnya menjadi 55 tempat tidur. Karena melihat perkembangan kasus-kasus rujukan. Sampai hari ini kita sudah merawat 136 orang. Beberapa pasien sudah pulang, ada yang meninggal dan sembuh. Per hari ini kita sedang merawat 7 orang pasien. Dimana 2 orang terkonfirmasi positif dan 5 orang menunggu hasil swab,” katanya.
Agus mengatakan penambahan ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD NTB dilakukan bertahap. Karena sampai saat ini, pihaknya masih melayani pasien umum atau reguler. Namun, pelayanan untuk pasien reguler mulai dibatasi. Karena rumah sakit itu merupakan sumber penularan yang sangat tinggi untuk berbagai jenis penyakit termasuk Covid-19.
“Sehingga kita tetapkan hanya untuk pasien yang emergency baru ke rumah sakit. Sehingga kita juga meniadakan jam kunjungan. Jangan sampai pasien yang sehat datang ke rumah sakit lalu pulang ke rumah dalam keadaan terkena Covid-19. Atau kita mengurangi pasien yang berencana operasi. Karena jangan sampai operasi sukses tapi pasien pulang dengan membawa virus Corona,” terangnya.
Untuk penanganan pasien Covid-19, RSUD NTB menyiapkan 5 dokter spesialis paru, dua dokter spesialis anak, dokter patologi klinik dan radiologi. “Yang siap sewaktu-waktu melakukan pemeriksaan atau asesmen terhadap pasien-pasien itu,” jelasnya.
Untuk petugas medis, pihaknya sudah memobilisasi sekitar 128 perawat untuk penanganan Covid-19. Perawat di Ruangan Otak Kokok yang dulunya 38 orang, sekarang sudah menjadi 128 orang. Sebanyak 20 perawat ditugaskan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji NTB.
“Sekarang sekitar 108 orang bekerja di dua lantai itu dengan 55 tempat tidur. Karena dalam perawatan itu ada sedikit perbedaan. Untuk pasien yang dirawat di ruang islolasi ICU itu setiap pasien butuh 2 perawat. Tapi untuk ruang rawat biasa, 10-12 tempat tidur itu cukup 2 perawat,” terangnya.
Untuk perawat yang bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19, dilakukan pergantian setiap 6 jam. Selama 4 jam mereka berada di ruang isolasi pasien dan 2 jam istirahat. Setelah 6 jam, kemudian diganti dengan perawat lainnya.
Dalam rangka konsolidasi penguatan penyelenggaraan statistik sektoral dalam hal rekomendasi statistik, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Sumbawa memimpin Rakornis Penyusunan Rekomendasi Kegiatan Statistik, yang diikuti oleh perangkat daerah selaku produsen data, berlangsung pada Kamis (10/07/2025) bertempat di Ruang Rapat Hasan Usman Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa
Sumbawa, 7/07/2025 Diskominfotiksandi – Kepala Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, Drs. Hasanuddin memimpin rapat pembahasan Rencana Strategis Dinas Kominfotiksandi, pada Senin (7/07/2025).
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa